Powered By Blogger

Selasa, 04 November 2014

Tugas Softskill 2

Tugas Softskill
     Kali ini saya akan ngeposting tugas softskill tentang Analisis kasus Bullying, semoga bermanfaat buat kita semua.Amin
Nama  : Widya Djaati
Npm    : 19513267
Kelas   : 2PA06

SOAL
1.     Analisi fenomena di media social (bullying) terhadap seseorang. Contoh kasus baru itu terhadap       Presiden Jokowi. Dalam lingkup ilmu Psikologi, motif apa yang sebenarnya  yang ingin di capai dari kegiatan tersebut. Pantaskah hukuman yang diberi sesuai dengan perilakunya ?
Jawab :
Nama kasus    : Tukang Tusuk Sate Dipidana Pornografi Hina Jokowi
Korban            : Presiden Joko Widodo & Megawati soekarno putri
Pelaku             : Muhammad Arsyad Assegaf




BIODATA PELAKU
Nama                           : Muhammad Arsyad alias Arsyad Assegaf alias Imen
Ttl                               : Jakarta, 29 januari 1990
Agama                         : Islam
Pekerjaan                    : Wiraswasta
Pendidikan akhir         : SMP
Alamat                                    : Jl.H.Jum RT.09 RW.01 Kel.Rambutan,kec.Ciracas,  Jak-Tim
Description: C:\Users\mama\Pictures\index.png
Warga Ciracas, Jakarta Timur yang ditangkap kemaren disebabkan dikarenakan diduga menghina Presiden Jokowi adalah Muhammad Arsyad Assegaf dan menyangkal pasal pencemaran nama baik Jokowi yang dikenakan penyidik Bareskrim Mabes Polri.
Sementara Mabel Polri tetap menjerat Arsyad dengan pasal pencemaran nama baik lantaran mengunggah foto seronok Presiden Jokowi dengan perempuan tanpa busana.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Brigjend Pol Kamil Razak, menyatakan motif yang dilakukan MA masih diselidiki pihaknya. “Motif pencemaran nama baik tersebut belum diakui oleh tersangka, ” bebernya di kantor Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta Selatan, pada hari rabu (29/10/2014). Namun, penyidik kepolisian tetap bersikeras bahwa, memang Arsyad dan juga keluarga sebagai tersangka yang sengaja menyebar foto fitnah kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi. Kamil mengatakan bahwa, “memang keluarga MA, juga turut beserta melaksanakan penyebaran foto-foto tersebut yang menghina Jokowi. ” Arsyad mempunyai keluarga dengan sengaja melaksanakan penghinaan nama baik dan juga mengedarkan foto-foto yang negatif itu, ” imbuhnya.
Kamil menyebutkan, dalam kasus ini dikatakan tidak ada unsur cari wajah dari kepolisian. Kamil menganggap seluruh kasus di tangan dengan sama tidak pandang bulu. “Tidak ada hal yang berbeda dengan kasus yg lain. Kami juga ada kasus yang sama dan juga kita tangani, ” tambahnya. Seperti diketahui masyarakat, Muhammad Arsyad Assegaf, sebagai buruh penjual sate di Ciracas diancam hukuman 12 tahun penjara akibat menyebarkan foto-foto yang menghina Presiden RI Jokowi di akun sosial Facebook miliknya..

ANALISIS
            Facebook adalah ruang publik yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk mengungkapkan ekspresi atau sesuatu yang ia rasakan. Namun terkadang ketidaksadaran bahwa dalam menggunakan jejaring sosial tersebut juga harus menjaga hak-hak orang lain kerap menjerumuskan penggunanya bersikap berlebihan.
Salah satunya adalah apa yang dilakukan remaja berinisial MA (24 tahun). Akibat statusnya yang dinilai menghina Presiden RI Joko Widodo, dirinya diamankan oleh petugas kepolisian dan ditahan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Penahanan MA, warga Ciracas, Jakarta Timur, telah dilakukan sejak Kamis akhir pekan lalu.
Tindakan yang dilakukan MA adalah beberapa gambar yang didapatnya dari Internet tentang rupa dan kata-kata bermuatan SARA terhadap Jokowi. Sebenarnya tindakan ini dilakukan sebagaimana kebanyakan pengguna internet yang saat ini masih terjebak situasi politik saat itu. Hanya saja ada salah satu pihak yang melaporkan dirinya. Demikian ketarangan dari kuasa hukum MA, Irfan seperti dikutip dari laman Tempo (28/10/2014).
Menurut Irfan, MA melakukan hal itu karena tak paham bahwa perbuatannya berujung penahanan. Apalagi, sehari-harinya, MA hanya bekerja sebagai tukang tusuk sate di sekitar rumahnya. Saat ini konten-konten yang dinilai menghina Presiden Jokowi sudah dihapusnya karena dirinya sendiri merasa ketakutan dengan apa yang telah diperbuatnya.
Penangkapan MA berawal pada Kamis pagi, 23 Oktober 2014. Empat laki-laki berpakaian sipil mendatangi rumah MA. Mereka menanyakan beberapa hal, kemudian langsung menciduk MA dan ke Mabes Polri. MA ditetapkan sebagai tersangka setelah mengikuti pemeriksaan selama 24 jam.
Menurut saya dalam kasus tersebut adalah pelaku yang bernama MA adalah korban dari pengguna facebook, dimana MA tidak dapat menyesuaikan keadaan nyata dan maya, MA tidak berpikir apa yang dilakukan nya di Facebook adalah berupa perusakan nama baik seseorang apalagi nama baik Presiden Terbaru kita Jokowi. Terkadang dunia maya membuat kita lupa akan segalanya, tanpa sadar telah terjerumus untuk berbuat bully kepada orang lain. Manfaat kanlah media social untuk kepentingan yang berguna buat diri sendir bukan buat kesenangan sesaat.
Menurut saya kalau dari psikologi klinis pelaku terkena Gangguan  Psikopat, karena dia membully seorang Presiden dengan jenis Kelamin laki-laki, motifnya adalah untuk kesenangannya dan memanipulasi foto menjadi foto telanjang. Disitu terlihat MA membullying Jokowi dengan gambar porno, yang merupakan gangguan seksual yang terjadi pada MA. Para psikopat bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, dan bonus
            Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah yang mereka inginkan. "Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras- kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis," ujarnya.  Setelah menjalani penangkapan, MA mengalami depresi karena tidak menyangka akan terjadi seperti itu, kita ketahui bahwa depresi adalah proses menuju frustasi dan stress, dimana orang-orang yang seperti MA akan menglami stress, dalam pengertian stress adalah suatu keadaan dimana beban yang dirasakan seorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasi beban itu, frustasi bersumber pada hambatan yang terjadi diluar diri, maupun didalam diri seseorang.
Tanda dan Gejala Depresi
  1. Mood (suasana perasaan/raut muka) yang depresi, hampir setiap hari, yang diindikasikan baik secara subyektif maupun observasi oleh orang lain
  2. Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam segala hal, atau untuk hampir segala hal, aktivitas dalam keseharian, hampir setiap hari
  3. Menurunnya berat badan secara bermakna saat tidak sedang berdiet atau bertambahnya berat badan, atau menurun atau meningkatnya selera makan hampir setiap hari
  4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
  5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
  6. Kelelahan atau hilangnya enersi hampir setiap hari
  7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang tidak serasi atau berlebihan (mungkin merupakan waham) hampir setiap hari
  8. Menurunnya kemampuan berpikir atau konsentrasi, atau ragu-ragu hampir setiap hari
  9. Pikiran tentang kematian yang rekuren, ide-ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana yang spesifik, atau keinginan bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
Gejala di atas harus ada nyata selama tidak kurang dari 2 minggu dan telah mengganggu fungsi pribadi dan sosial dari individu. Gejala tersebut di atas harus diperhatikan tidak timbul akibat suatu kondisi penyakit tertentu atau pun penggunaan zat.
Penyebab depresi sampai saat ini tidak ada yang dapat memastikan. Salah satu yang pasti adalah adanya keterlibatan dari ketidakseimbangan sistem monoamine di otak. Suatu sistem yang mengatur kerja neurotransmitter di otak yang bernama Dopamin, Serotonin dan NorEphinephrine.
Sampai saat ini, hipotesis yang dikatakan salah satunya adalah terjadi penurunan kadar dan kerja dari sistem serotonin di sistem itu. Itulah mengapa pasien depresi diberikan obat antidepresan golongan SSRI atau Serotonin Selective Reuptake Inhibitor. Masyarakat awam sering mengatakan orang yang depresi adalah orang yang tidak bersyukur, kurang imannya atau lemah jiwanya. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa kalimat di atas benar. Kondisi depresi adalah sama seperti penyakit medis lain merupakan akibat dari ketidakseimbangan sistem di otak manusia.
Dalam praktek saya, banyak menemui pasien-pasien yang begitu taat beragama, rajin ke tempat ibadah namun kemudian menderita depresi karena ada faktor-faktor pemicu dan kondisi medis tertentu. Pada saat pasien mengalami depresi juga seringkali mereka merasa sulit untuk sembahyang dan berdoa. Kondisi ini memang sangat wajar sehingga tidak perlu orang yang mengalami kondisi ini malah semakin dicemooh atau dikatakan kurang imannya.
Dampak Buruk
Di negara maju seperti Amerika Serikat, pemerintahnya sangat perhatian dengan masalah kondisi gangguan jiwa bernama Depresi ini. Hal ini disebabkan karena ketika orang menderita Depresi, produktifitasnya sangat turun sehingga tidak mampu menghasilkan sesuatu yang sama seperti orang yang tidak mengalami depresi. Pada kondisi medis umum juga depresi sangat berpengaruh. Jika seorang yang sakit kronik yang kebetulan sangat rentan mengalami depresi maka kemungkinan untuk harapan kesembuhannya juga sangat bergantung dari kondisi depresinya. Hal ini lah yang belum banyak dipahami oleh masyarakat bahkan oleh para praktisi kesehatan yang masih berpikir secara fisik biomedis.
Pengobatan Menyeluruh
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengobatan pasien depresi harus menyeluruh bukan hanya satu sisi saja. Kita harus memandang gangguan jiwa dari faktor BioPsikososial . Jadi suatu gangguan jiwa bukan hanya disebabkan karena faktor biologi di otaknya saja tetapi juga berhubungan dengan faktor psikologi terutama kepribadian dan pola asuh serta faktor sosial. Ketiga faktor tersebut perlu mendapatkan porsinya yang sesuai dalam setiap pengobatan gangguan kesehatan jiwa. Semoga apa yang saya berikan dalam kesempatan kali ini dapat berguna untuk kita semakin memahami kondisi gangguan jiwa yang dinamakan Depresi. Salam Sehat Jiwa.
Mengenai hukuman 12 tahun penjara saya sangat setuju. Karena disitu merusak nama baik Presiden sekaligus pemimipin kita yang akan terus berjuang untuk Indonesia, untuk bersaing di era Internasional. Selain itu,menjadi pelajaran juga buat kita semua untuk berpikir dulu sebelum bertindak dan melalakukan sesuatu yang dampaknya berat buat diri sendiri.  Hukuman tersebut juga menjadi pelajaran bagi setiap individu untuk tidak semena-mena terhadap sesama, baik sahabat, teman, pacar,orang tua maupun orang yang tidak dikenal. Apalagi mengutarakan kebencian itu kepada media social. Yang otomatis bisa dilihat oleh publik,karena sesuatu yang baik akan mendapatkan balasan dan respon yang baik juga dari public, demikian juga hal yang buruk itu akan mendapatkan respond dan tanggapan yang buruk juga oleh public. yah walaupun orang tua dari pelaku sudah menyampaikan minta maaf nya kepada Presiden Jokowi, tetapi masa hukum harus tetap berlanjut dan walaupun maaf diterima. Hukum bukan lah sesuatu yang bisa di bayar, sekedar maaf, tapi Hukum harus diterapkan sesuai kejadian, masalah yang terjadi.

REFERENSI
BUKU
Markam, Suprapti Slamet I.S Sumarmo. 2003.Pengantar Psikologi Klinis/suprapti Slamet I.S. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)
INTERNET



2.       Jelaskan tentang fenomena addiction yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dengan internet. Point 2
A.    Factor etiologi
B.    Jenis jenis adiksinya
Jawab :
Di kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dengan yang namanya “internet”. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia.   Biasanya internet digunakan untuk mempermudah kita dalam mencari informasi yang kita butuhkan di kehidupan sehari-hari. Selain itu, kadang internet digunakan sebagai teman kita untuk melepas kejenuhan yang ditimbulkan oleh padatnya aktifitas yang kita lakukan setiap harinya. Contohnya kita memanfaatkan internet untuk bermain game baik online maupun offline dan kadang hal ini kita lakukan tidak hanya sekali saja tapi berulang kali dan bisa menimbulkan kecanduan. Kecanduan internet atau yang biasa kita sebut dengan Internet Addiction Disorder (IAD). Dan IAD yang sedang menjamur di kalangan masyarakat adalah GAME ON-LINE.
“Ada apa dengan game on-line??”
            Game on-line sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang menyediakan fitur-fitur terbaru yang jumlahnya sangat beragam. Dan Semakin Murahnya koneksi Internet membuat game online semakin menjamur di Indonesia terutama dikota-kota besar. Pengguna game online ini pun sudah merambah di berbagai kalangan usia (4thn-60thn+), gender ( 70%pria dan 30%wanita), dan social ekonomi. Hal ini bisa dilihat jika kita mengunjungi suatu Warnet maka bisa diketahui bahwa sebagian besar adalah pecandu game on-line. Meskipun ada sisi positif dari game on-line, tetapi tanpa disadari banyak orang game on-line lebih banyak memberikan pengaruh negative bagi para pecandunya. Baik secara fisik maupun psikologi seseorang.
            Banyak orang berasumsi bahwa game on-line hanyalah sebuah hiburan atau pengisi waktu senggang saja, padahal tanpa disadari itu akan merusak melalui banyak sisi.
Dan Teori Sosial memandang hal ini merupakan suatu Fakta Sosial yang telah menjamur di kalangan masyarakat tanpa banyak orang menyadari adanya perubahan-perubahan baik dalam segi Komunikasi maupun interaksi social terhadapa lingkungan masyarakat dimana individu tersebut berinteraksi dan bersosialisasi.
Teori Sosial
            Kecanduan Game On-line jika dilihat dari sudut pandang Teori Sosial hal ini merupakan suatu  Fakta Sosial yang telah mengikat seseorang tanpa disadari oleh individu tersebut. Dan hal ini telah merubah pola perilaku social maupun interaksi social seseorang terhadap lingkungannya.
            Secara Sosial hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan hanya di game online, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online. Hal ini sudah termasuk dalam perubahan perilaku social seseorang yang terjangkit Internet Addiction Disorder (IAD).
            Dan melalui penjelasan yang terjadi pada Pecandu game on-line tersebut, dapat dijabarkan sesuai dengan salah satu macam Fakta Sosial yang diberikan oleh Emile Durkheim. Yaitu termasuk dalam bentuk Non-Material. Karena mengandung sesuatu yang ditangkap nyata (eksternal). Dan fakta ini bersifat inter subjektif yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia (Opini).
Bentuk Non-material (sesuatu yang dapat di tangkap nyata) dari pecandu game-online;
1.     Menimbulkan adiksi (Kecanduan) yang kuat
2.     Mendorong melakukan hal hal negative
3.     Berbicara kasar dan kotor
4.     Terbengkalainya kegiatan di dunia nyata
5.     Perubahan pola makan dan istirahat
6.     Pemborosan
7.     Mengganggu kesehatan
Teori Komunikasi
Secara umum teori Komunikasi jika dilihat pada intinya merupakan suatu proses penyampaian pesan dari individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.
Dari Fenomena Sosial mengenai Internet Addiction Disorder (IAD), salah satunya adalah kecanduan Game-online. Maka pesan yang dapat disampaikan adalah menyadarkan setiap individu ataupun masyarakat tentang bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari Internet Addiction Disorder, dan dalam hal ini adalah kecanduan game online dan mulai menyusun pola hidup yang positif.
            Jika disorot dari jenis-jenis teori Komunikasi maka hal ini termasuk dalam teori Konvensional dan Interaksional. Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan social merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan symbol-simbol. Dari Teori Konvensional dan Interaksional dapat diketahui adanya perubahan dalam suatu proses interaksi dan perubahan terhadap kebiasaan- kebiasaan tertentu dalam diri seorang pecandu game online.
Ex: Seorang anaka/remaja yang merupakan sesorang siswa yang rajin,sopan dan mempunyai pola hidup teratur. Tapi sejak ia mengikuti ajakan temannya untuk bermain game dan ia mulai merasakan adanya kenikmatan tersendiri yang ia dapatkan dari dari dunia maya, sesama gamers yang secara perlahan akan mengubah pola kebiasaannya.
Dan ini adalah awal dari perubahan terhadap interaksi dan terhadap kebiasaan-kebiasaan dalam dirinya. Dan kebanyakan perubahan interaksi dan kebiasaan tersebut memberikan nilai-nilai negative yang nyata.
Tanpa di sadari perubahan yang akan terjadi yaitu; Mulai berbicara kasar dan kotor, melihat situs-situs porno, aktifitas di dunia nyata terbengkalai, adanya perubahan pola makan dan hidup sehat (Perubahan pola istirahat dan pola makan sudah jamak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapat happy hour)~ internet murah pada malam-pagi hari.
Jenis-jenis adiksi
1.                Adiksi terhadap  alkohol
2.                Adiksi terhadap  obat-obatan. Mis : narkoba, ganja, dll
3.                Adiksi terhadap  pergaulan. Mis : balap mobil, balap motor, merokok, dll
4.                Adiksi terhadap  olahraga. Mis : golf, basket, renang, dll
5.                Adiksi terhadap  belanja
6.                Adiksi terhadap  berkhayal
7.                Adiksi terhadap  bersandiwara
8.                Adiksi terhadap  cinta. Mis : cinta pada diri sendiri
9.                Adiksi terhadap  terhadap makanan. Mis : coklat
10.            Adiksi terhadap  film dewasa. Mis : film porno
11.             Adiksi terhadap  internet. Mis ; game online, social media, streaming
12.            Adiksi terhadap  kerja
13.            Adiksi terhadap  kopi
14.            Adiksi terhadap  lem
15.            Adiksi terhadap  gaya hidup. Mis : merokok, menyakiti diri sendiri
16.            Adiksi terhadap  seks
17.            Dll
\

Apapun jenisnya, perilaku kecanduan punya karakteristik tertentu, diantaranya:
  • Pecandu selalu ingin mengkonsumsi atau melakukannya lagi dan lagi, meskipun tahu hal itu tidak berguna, merugikan diri sendiri, atau berbahaya.
  • Menimbulkan perasaan kurang nyaman, cemas, gelisah, marah, murung, jengkel apabila pecandu tidak bisa mengkonsumsi atau melakukan kecanduannya.
  • Pecandu menjadikan objek kecanduannya sebagai objek pelarian ketika ia mengalami emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih, gagal, dsb.
  • Pecandu umumnya pernah mencoba untuk menghentikan kecanduannya, tetapi karena tidak berhasil atau merasa tidak mungkin bisa berhenti, akhirnya pecandu menerima kecanduan itu sebagai bagian dari dirinya.
  • Kecanduan dan kebiasaan buruk akan semakin parah apabila kecanduan atau kebiasaan buruk itu dilakukan semakin lama, semakin banyak diulang-ulang, dan semakin kuat lingkungan mendukungnya.
Dalam kasus kecanduan narkoba, secara pribadi kami lebih meyakini bahwa yang lebih kuat pengaruhnya adalah dorongan dari pikiran bawah sadar untuk terus mengkonsumsi narkoba, dibanding dengan kebutuhan tubuh terhadap zat kimia dalam narkoba.
Oleh karena itu, upaya penyembuhan kecanduan narkoba dengan obat-obatan sering kali mengalami kegagalan. Banyak penderita yang sudah sembuh namun suatu saat kambuh dan kecanduan lagi. Kambuhnya pecandu narkoba bukan karena tubuhnya secara biologis membutuhkan zat yang terkandung dalam narkoba, melainkan karena pengaruh psikologis, baik dari dalam diri sendiri (sebagai pelampiasan emosi negatif, dorongan pikiran bawah sadar), atau ketidakmampuan menolak ajakan dari teman yang masih menggunakan narkoba. Gagalnya usaha untuk menyembuhkan kecanduan sering kali menimbulkan keputusasaan baik pada diri pecandu maupun keluarganya.
Sedangkan kecanduan belanja, berjudi, game, dan internet merupakan kecanduan psikologis yang murni disebabkan pengondisian, pengaruh lingkungan atau karena terbiasa melakukan sesuatu berulang-ulang. Kecanduan rokok, minuman keras (alcoholic), mengunyah permen karet, kecanduan minuman cola atau bersoda, dan kecanduan makanan atau minuman lainnya sebenarnya juga merupakan kecanduan yang bersifat psikologis.
Zat kimia yang terkandung dalam rokok, minuman keras, permen, cola atau soda mungkin memang punya pengaruh adiktif, tapi pengaruhnya terhadap tubuh sangat-sangat kecil. Seandainya suatu saat pecandu tidak bisa mengkonsumsi makanan atau minuman itu dalam waktu yang lama, maka hanya menimbulkan gejala emosi seperti gelisah, rasa kurang nyaman, atau emosi negatif lain, tapi sama sekali tidak membahayakan fisik. Berbeda dengan pecandu narkoba yang bisa mati atau minimal sangat menderita secara fisik apabila tidak mendapatkan zat adiktif yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa kecanduan diatas tadi ada yang bisa dihentikan dengan hipnoterapi dalam waktu cepat antara lain:
  • Kecanduan Narkoba, apapun jenisnya. Bisa sembuh total asalkan pecandu benar-benar ingin menghilangkan kecanduannya.
  • Kecanduan Alkohol – Alcoholic sering disebabkan karena masalah emosi yang tidak terselesaikan, kecemasan, rasa takut, stress, depresi dsb. Agar seseorang bisa sembuh dari kecanduan alkohol dan tidak kambuh lagi, maka perlu diselesaikan akar masalahnya.
  • Kecanduan Obat Sakit Kepala, Obat Tidur, Obat Penenang atau obat-obatan lainnya – Setelah kami menangani klien yang kecanduan obat sakit kepala, kami baru membuktikan sendiri bahwa apa yang tertulis dalam buku-buku hipnoterapi bahwa kecanduan obat-obatan sering disebabkan oleh depresi, kecemasan, stress dan emosi negatif lainnya. Gejala sakit kepala yang sering kambuh merupakan psikosomatis, dan obat sakit kepala hanya menghilangkan sakit sementara.
  • Ketagihan Belanja (shopaholic)
  • Kecanduan Porno, Gambar Porno, Video Porno, Cerita Seks, Film Porno – Pikiran selalu tentang seks atau secara otomatis segala sesuatu dihubungkan dengan seks. Pecandu porno sangat besar jumlahnya, mungkin sebanding dengan jumlah pecandu rokok. Menurut para pakar internet, top ranking keyword atau kata kunci yang paling sering dicari di internet selalu adalah kata-kata bernuansa porno atau seks. Hal ini membuktikan banyaknya pecandu porno yang mencari kepuasan diri melalui internet. Menurut saya, mungkin untuk orang kecanduan seks ini dapat ditangani dengan cara memberi pengarahan kepada orang tersebut apa efek efek yang didapat dari adiksi yang ia jalani itu. Lebih tepatnya pada anak di usia remaja.
  • Kecanduan Seks Bebas – Mencintai pasangan resmi, ingin setia, sayang pada keluarga, tapi disisi lain selalu tergoda untuk melakukan seks dengan orang lain, teman, orang yang baru dikenal, dan pelacur, atau ingin lepas dari pria/wanita selingkuhan anda. Hypnotherapy bisa menghapus rasa terikat dan ketergantungan terhadap seseorang dalam waktu cepat.
  • Kecanduan Gossip – Tahu bahwa menggosip tidak ada gunanya, tapi tidak mampu menghentikannya. Selalu ingin tahu gosip-gosip selebritis, seolah-olah gosip selebritis adalah informasi yang sangat penting.
  • Kecanduan Menonton Televisi, menonton sinetron, menonton berita kriminal, atau acara lainnya sampai-sampai mengabaikan pekerjaan yang lebih penting.
  • Kecanduan Makanan Ringan, Kacang, Kerupuk, Wafer, Keripik Kentang, atau makanan ringan lainnya. Kecanduan ini memang tidak terlalu berbahaya, tapi merupakan salah satu penyebab kegemukan.
  • Kecanduan Coklat – Kecanduan terhadap produk olahan berbahan dasar coklat, misalnya eskrim coklat, wafer coklat, dan kue coklat, juga menyebabkan obesitas.
  • Kecanduan Minuman Ringan - Kopi, teh, soda, cola, sirup merek tertentu. Dalam kondisi sehat dan selama mengkonsumsi dalam jumlah yang wajar, maka tidak ada masalah serius walaupun Anda kecanduan minuman ringan tertentu. Masalah terjadi apabila Anda menderita diabetes (kencing manis) dan diharuskan untuk mengurangi konsumsi gula, termasuk yang terkandung dalam minuman ringan.
  • Kecanduan Gula, permen atau makanan dan minuman yang manis – Sangat berbahaya karena selain menyebabkan kegemukan, juga memicu kencing manis.
  • Kecanduan Teknologi - Selalu ingin membeli atau mengetahui produk-produk teknologi terbaru, semisal Laptop dan Hand Phone. Menghabiskan banyak uang untuk membeli produk berteknologi terbaru yang sebenarnya kurang bermanfaat. Apabila pecandu teknologi adalah orang yang tidak punya uang untuk membeli, maka dia selalu mencari informasi dan mengamati perkembangan teknologi melalui internet atau majalah. Hilangkan kecanduan anda, maka anda bisa menabung lebih banyak..!
  • Kecanduan Komputer, Internet, Game, Chating – Biasanya penderita kecanduan jenis ini merasa “lebih hidup” apabila bermain dengan komputer atau internet, akan tetapi kemampuannya bergaul dalam masyarakat (kehidupan nyata) sangat kurang. Yang lebih parah, ada yang sampai anti-sosial, tidak peduli dengan orang lain, atau malah tidak percaya diri ketika harus bergaul dengan manusia sesungguhnya.
  • Kecanduan Judi – Apakah Anda merasa sangat sulit berhenti berjudi meskipun selalu kalah dalam berjudi? Kalah penasaran, menang ketagihan? Selalu “terpanggil” untuk berjudi ketika memegang uang, meskipun bukan uangnya sendiri. Rela berbohong, berhutang, menjual barang-barang berharga milik keluarga untuk berjudi.
  • Kecanduan Kerja (workaholic) – Bekerja terlalu keras dan tak kenal waktu, terobsesi dengan hasil yang lebih besar, takut menjadi miskin, tidak merasakan puas ketika mendapatkan uang, tidak bisa berhenti memikirkan masalah pekerjaan, mengabaikan keluarga dan kehidupan sosial, selalu mementingkan pekerjaan padahal penghasilannya sudah cukup besar meskipun dirinya bekerja biasa-biasa saja.
  • Kecanduan Baca Novel, cerita seks, baca komik, dan bahan bacaan lainnya yang menimbulkan imajinasi. Menarik diri dari kehidupan sosial, tidak punya kehidupan sosial, sedikit teman, dan lebih menikmati “hidup dalam dunia cerita dan imajinasi”.





B.    Factor-faktor etiologi

Etiologi adalah membahas tentang penyebab, dan faktor-faktor etiologi adalah faktor-faktor penyebab bagi pengguna internet yang kecanduan. Namun itu tidak terjadi secara begitu saja, melainkan ada sebab-sebab yang menyertainya, karena suatu perilaku kecanduan terjadi oleh periode waktu-waktu tertentu sebagai hasi interaksisosial dan adanya perilaku menyimpang.
  • Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral adalah emosional, fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh persepsi mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka dengan cara karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman sendiri.
Young menyatakan kecanduan teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku seseorang. Kecanduan internet menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi, toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, si pecandu menganggap internet sebagai suatu hal yang penting bagi hidupnya, dia juga merasa lebih relax saat berhubungan dengan orang lain melalui dunia maya dan dihinggapi perasaan cemas berlebih saat  internet offline. Menurut Davis si pecandu mengalami depresi sehingga ia hanya bisa meluapkannya melalui penggunaan internet yang berlebih, mengembangkan sikap toleransi pada internet karena dia menggunakan internet untuk mencapai suatu kepuasan, mengalami penarikan diri dari lingkungan sosial, mengalami penderitaan saat terjadinya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan sering online juga adalah tanda-tanda dari kecanduan. Model ini telah diterapkan pada orang yang mengalami gangguan perilaku seksual, konsumsi makanan, dan perjudian via online. 
Cognitive-behavioral Model adalah suatu terapi yang digunakan oleh para psikolog terhadap si pecandu. Terapi ini cukup efektif untuk menyembuhkan kasus kecanduan judi online dan penyalah gunaan zat. Jadi, si pecandu dilatih untuk memantau pikiran dan mengidentifikasikan afektif mereka. Pemicu situasi lalu dihubungkan dengan perilaku mereka saat menggunakan internet. Mereka dilatih untuk mengontrol keseringan online dan menghidupkan segala aktivitas saat offline dari internet. Aktivitas kehidupan yang tidak melibatkan internet dapat mencegah kekambuhan dan meningkatkan kualitas kehidupan offline mereka. Walau demikian memang tidak bisa dipungkiri bahwa komputer dan internet kini tidak bisa terpisahkan dari kegiatan sehari-hari manusia. Oleh karena itu harus ada kesepakatan dalam mengontrol penggunaannya agar tidak sampai menimbulkan rasa kecanduan. 


·       Neuropsychological
Neuropsychology adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu
Neuropsychology ialah suatu kemunduran perilaku akibat adanya kerusakan otak. Dan neuropsychological model ialah seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet jika ia memenuhi dari 3 kondisi berikut, (1) ia akan merasa akan lebih mudah mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan nyata, (2) merasakan pengalaman dysporia dan depresi setiap kali akses ke internet yang rusak atau mengalami gangguan dan yang (3) ialah orang tersebut akan mencoba secara diam-diam menggunakan internet dari anggota keluarga atau sekitarnya.
Jadi bisa kita telaah dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas. Inti dari pembahasan kali ini ialah adanya dampak negatif dalam penggunaan internet berdasarkan faktor etiologi atau faktor penyebab dengan neuropsychological model. Dimana yang menjadi penyebab disini ialah karena sudah terbiasa menggunakan internet untuk apapun / kebiasaan, sehingga si pengguna tidak bisa lepas dari internet. Dan akhirnya mengakibatkan si pengguna mengalami perubahan perilaku dari yang selalu berinteraksi dengan orang sekitar secara nyata menjadi hanya mau berinteraksi dengan orang-orang di dunia maya. Atau menjadi tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar karena sudah terlalu asyik dengan dunianya sendiri di dalam internet, apabila orang tersebut sudah mengalami kecanduan internet yang sangat parah.
Contoh-contoh akibat tersebut timbul tidaklah lain karena hanya asyik menggunakan internet saja. Melainkan dari kebiasaannya tersebut akhirnya didalam otak / syarafnya mengalami gangguan atau kerusakan. Dari kebiasaan tersebut, maka otak dan syarafnya hanya dapat terfokus pada hal-hal internet saja. Tidak ada yang hal-hal lain yang dapat dipikirkan oleh otaknya, jika orang tersebut benar-benar mengalami kecanduan level atas.
Itulah sekilas mengenai dampak negatif penggunaan internet berdasarkan faktor etiologi dengan neuropsychological model. Sang pengguna bisa menjadi anti sosial (ansos) karena sudah terlalu asyik dan nyaman dengan internetnya, menjadi tidak peduli akan lingkungan sekitarnya yang nyata, ataupun menjadi pendiam / tertutup di dunia nyata tapi aktif dan selalu bersuara di dunia maya. Dan masih banyak lagi dampak-dampak lainnya yang tidak bisa dijelaskan satu per satu.


REFERENSI