Powered By Blogger

Senin, 31 Maret 2014

contoh proposal




BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panti jompo adalah sebuah rumah atau tempat penampungan untuk manusia lanjut usia. Sebuah sarana dimana manula diberikan fasilitas, layanan 24 jam, jadwal aktifitas, dan hiburan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan manula. Namun di bagian Negara Asia, panti jompo merupakan hal yang masih kurang diterima masyarakat dikarenakan pola pemikiran untuk menghormati yang lebih tua masih melekat dalam jiwa penduduk asia. Pada jaman ini, masyarakat telah memasuki era moderenisasi sehingga timbulnya perubahan-perubahan pola pikir dan sikap masyarakat. Salah satu dampak negatif moderenisasi adalah tumbuhnya sikap individualistik. Sikap ini menyebabkan masyarakat merasa tidak membutuhkan orang lain dalam beraktifitas, padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Sehingga masyarakat cenderung bersaing mengejar tujuan pribadi. Hal ini menyebabkan waktu dan pikiran yang tersita. Ketika sikap ini dibawa kerumah, masing-masing individu akan lebih focus kepada keluarga inti. Sehingga bagian keluarga yang sudah mulai menua kurang mendapat perhatian dan perawatan dari anak cucu mereka. Keluarga yang tidak mampu merawat akhirnya menempatkan manula mereka di panti jompo. Tentunya hal ini membuat para manula merasa tersisihkan ketika harus ditempatkan ke tempat dengan bangunan dan fasilitas seadanya tersebut. Terkadang, bangunan dan fasilitas yang seadanya itu membuat para manula merasa tidak nyaman dan tidak betah. Namun seringkali karena tidak ada pilihan para manula merasa terpaksa dan tidak senang yang kemudian dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

1.2 Ruang Lingkup
Membahas batasan-batasan permasalahan dan penelitian pada perencanaan interior Panti Jompo.
1.2.1 Ruang Lingkup Permasalahan
1.      Bagaimana mempertahankan hidup selama masih di rumah bersama keluarga dan di Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulya?
2.      Bagaimana Pendidikan, hubungannya dengan Keluarganya sebelum di Panti Jompo?
3.      Bagaimana cara berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggal bersama keluarga dan  dilingkungan tempat Panti Jomponya?
4.      Bagaimana Dia termotivasi dan mencapai puncak karirnya?
5.      Bagaimana pengalamannya melewati Dewasa awal, Dewasa Madya dan Dewasa Akhir?
1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian
1. Kawasan Penelitian
Penelitian dilakukan pada Panti Jompo Trisna Werdha Budi Mulya yang berlokasi di Gandaria Selatan, Cilandak DKI Jakarta Selatan.
2. Batasan Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data
Meliputi data-data internal Panti Jompo Sint Melania
2. Fasilitas dan Aktifitas yang dilakukan
Meneliti fasilitas apa saja yang dibutuhkan oleh Panti Jompo Sint Melania dan aktifitas apa saja yang terjadi setiap harinya.
3. Survey Lokasi
Meliputi penelitian, pengamatan, dan pengambilan gambar Panti Jompo Trisan Werdha Bunda Mulya
4. Perilaku manula
Meneliti perilaku, kebiasaan, kebutuhan, dan flow activity yang biasa dilakukan manula dalam kesehariannya di Panti Jompo Sint Melania
1.3 Tujuan
Mencari tahu dan menanyakan pengalaman hidupnya dari sukses paada Masa Dewasa Awal sampai dengan Dewasa Dewasa akhir. Selain itu juga memberi kepercayaan pada manula dengan fasilitas panti jompo, suasana dan lingkungan yang baik dan terawat sehingga manula tidak perlu merasa ragu dan tersisihkan untuk tinggal di Panti Jompo.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan dengan Observasi ini dapat bermanfaat bagi Manula yang merasa minder dan tersingkirkan oleh suasana keluarganya dan mendapakan semua kebutuhan dan segala informasi yang dibutuhkan.
2. Diharapkan dengan Observasi ini dapat bermanfaat untuk Mahasiswi/ Mahasiswa khusunya Jurusan Psikologi untuk menambah pengetahuan informasi yang terkait dengan panti jompo dan Psikis Manulanya.
3. Diharapkan dengan Observasi ini juga bermanfaat untuk mahasiswa/ mahasiswi jurusan Psikologi yang mengerjakan tugas berkaitan dengan panti jompo.
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Survey Lapangan
Melakukan survey ke Panti Jompo Trisna Werdha Budi Mulya sebagai studi kasus dan mencari pengalaman Manula nya yang tinggal di Panti Jompo tersebut, dan Survei lapangan tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi dan aktifitas Manula nya dan menambah Wawasan Mahasiswa tentang Dewasa awal sampai Dewasa Akhir
1.5.2 Wawancara
Melakukan wawancara dengan pihak pihak terkait dalam Panti Jompo serta Manula. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengalaman hidupnya di masa Muda, Pendidikan, keluarga serta cara Manula berinteraksi dengan lingkungan tersebut.  Selain itu juga mencari Informasi seperti jumlah kamar untuk manula, ruang perawatan, sarana, prasarana dan jumlah manula dan staf dapat diketahui dalam wawancara dari pihak Panti Jompo.
1.5.3 Observasi
Melakukan observasi untuk mengamati secara langsung tentang aktifitas yang biasa dilakukan manula dan staf Panti Jompo, dan mengamati fisik kondisi fisik bangunan Panti Jompo yang menjadi tempat peristirahatan Manula tersebut.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan terbagi atas:
1.       BAB 1 – Pendahuluan.
Berisi tentang latar belakang pemilihan observasi, ruang lingkup permasalahan dan penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. Latar belakang menjelaskan spesifikasi Panti Jompo  serta manula secara umum dan khusus.
2.       BAB II – Landasan Teori.
Berisi tentang tinjauan umum dan khusus. Tinjauan umum adalah tinjauan yang menjabarkan teori yang akan digunakan untuk membantu penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan Panti Jompo secara umum dimulai dari fungsi, klasifikasi kegiatan dan aktifitas, fasilitas, persyaratan umum dan persyaratan fasilitas. Tinjauan khusus berisi data-data Manula yang berada di  Panti Jompo Trisna Werdha Budi Mulya yang dijabarkan lebih spesifik. Terkait dengan sejarah, visi misi, fasilitas-aktifitas dan lainnya.
3.       BAB III – Metode Perancangan
Berisi tentang penjabaran studi yang dilakukan secara literature dan survey dan mulai memasuki program proses desain interior. Dimulai dari studi fisik bangunan dan lingkungan, studi aktifitas manusia, studi fasilitas ruang dan studi permasalahan khusus interior.
4.       BAB IV – Simpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang dijelaskan
dari bab 1-IIi. Akan diringkas dan disimpulkan di bab IV untuk mendapatkan hasil dari
semua data yang telah diteliti.

Selasa, 25 Maret 2014

Selasa, 21 April 2009

Tujuan Kami




Sebelumnya kami sangat berterimakasih atas seluruh perhatian dan kepedulian Bapak/Ibu . Kami sebagai suatu yayasan sosial bertujuan untuk merangkul para lansia yang akan kami dampingi dan layani dengan penuh cinta kasih, selain itu yang sakit akan kami rawat dengan hati, dan juga menerima, memberi kesempatan serta memandirikan mereka.

Sejarah Panti

Panti Marfati berdiri tahun 1984 didirikan oleh Romo WI Tek Chun dan dikelola oleh Suster Fransiska JMJ. Pada awalnya panti ini hanya menampung lansia yang tidak memiliki keluarga dan hanya menampung 10 sampai 12 orang. Pada tahun 2004 panti Wreda Marfati berubah nama manjadi Graha Lansia Marfati yang dapat menampung 65 orang.

Graha Lansia Marfati ini terdiri dari :
Graha Lansia Marfati I : Rp. 750000/bulan terdiri dari 43 kamar
Garaha Lansia Marfati II : Rp. 1000000/bulan terdiri dari 19 kamar
Graha Lansia MArfati ini memiliki fasilitas poliklinik yang terletak di Graha Lansia Marfati II

Faktor-faktor yang yang manjadi penyebab panti ini berada :
- Kesibukan anak-anak menjadi pengusaha swasta sehiungga tidak dapat mengurus
orangtua-nya
- Penghuni panti ini benar-benar tidak memiliki keluarga atau sanak saudara
- Ada factor-faktor ketidak cocokan yang ada dalam keluarga seperti tidak cocok dengan
menantu atau tidak cocok dengan orang tua menantu.
- Ada yang memang dibuang oleh keluarganya, hal ini seperti hanya pada bulan-bulan awal saja
dibayar administrasinya bulan-bulan selanjutnya mereka yang bertanggung jawab menhilang

Beberapa tahun yang lalu ada pasangan yang tinggal Graha Lansia Marfati tetapi hanya beberapa waktu. Salah satunya ada yang pasangannya meninggal lalu pasangan satunya dibawa kembali oleh keluarganya. Dan pasangan lainnya dibawa kembali oleh keluarganya.

Pada tahun 2009 ini terdapat

Garaha Lansia Marfati I :
7 orang lansia pria
39 orang lansia wanita
Total 43 orang

Graha LAnsia Marfati II :
7 orang lansia pria
12 orang lansia wanita
Total 19 orang

Graha lansia marfati I dan II mamiliki perbedaan karena di Graha Lansia MArfati II hanya lansia-lansia yang tidak dapat mengurus dirinya sendiri. Walau pun keadaan fisik mereka sehat tetapi sacara jasmani mereka tidak sehat. Seperti terlalu pikun atau sudah seperti anak kecil kembali. Sedangkan di Graha Lansia Marfati I keadaannya fisik walau pun sudah tidak begitu baik namun masih cukup sehat secara jasmani.
z


LAPORAN OBSERVASI KERUSAKAN SITU CILODONG



DisusunOleh :

1.     BungaReski Lestari                    (11513820)
2.     Caesar Mars Christian P            (11513828)
3.     Edwin Rico Rudiansyah             (12513775)
         4.     Megah Purnamasari            (15513394)
5.     NovieFatmaNilasari                   (16513551)
6.     NurFadillah Ami Santika           (19513781)
7.     Siti Amelia Hasanah                  (18513521)
8.     WidyaDjaati                               (19513267)
9.     Yogi AjiWibowo                        (19513467)



UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014
1PA09





A.   LETAK SITU CILODONG



Situ Cilodong dilihat dari depans
 

situ cilodong penuh dengan tanaman air
Situ cilodong terletak di KelurahanKalibaru, KecamatanSukmaja, Depok, Jawa Barat. Situ cilodong memiliki fungsi untuk menjaga persediaan air atau sebagai daerah resapan air. Situ cilodong terletak di pinggir jalan Abdul Gani, selainsebagaidaerahresapan air situ cilodongjuga di manfaatkan warga sebagai tempat mengisi waktu luang seperti memancing atau hanya sekedar menjadi tempat berkumpul dan bermain disekitar situ. Banyak pedagang kaki lima atau mainan anak-anak yang turut merau punting dengan adanya Situ Cilodongini.


B.   KEADAAN DI SITU CILODONG
        
          Saat situ cilodong bersih dari tanaman enceng dan teratai yang sebelumnya hamper memenuhi separuh luas danau situ cilodong memang cukup bias dikatakan sangat indah, udara yang segar membuat sayup-sayup matamen jadi ngantuk. Para warga juga bias memanfaatkan sekeliling situ cilodong yang sudah dibuat jalan cor yang cukup untuk satu buah mobil walaupun ada sekitra 25 % jalan yang masih rusak dikarenakan conblok yang sudah lepas di sana sini. Tetapi jalan itu masih bias dimanfaatkan warga yang ingin berolahraga atau hanya sekedar lari pagi atau sore disekitar situ cilodong. Menurut beberapa sumber dari internet dan pengumpulan informasi secara langsung kami mendapatkan informasi bahwa di situ cilodong juga pernah dipakai para atlit kayak dan kanokota Depok untuk berlatih pada hari sabtu atau minggu. Situ Cilodong pernah mengalami kerusakan pada tahun 2004 dimana air di situ cilodong in itelah tercemar limbah berbahaya tetapi sudah diperbaiki dan sekarang airnya sudah bebas dari limbah. Kami juga mendapatkan informasi dari teman kami yang tinggal di daerah situ bahwa, Situ Cilodong duluny apernah dikuras. Tetapi tidak lama air di situ cilodong kembali tercemar limbah pabrik plastik yang terletak tidak jauh dari lokasi situ cilodong. Dan masih banyak sampah yang dibuang sembarangan kedalam situ dipinggir situ terdapat bungkus-bungkus makanan ringan yang mengganggu keindahan situ. Dan fasilitas umum yang ada seperti toilet umum di kawasan situ cilodong pun tak luput dari penelitian kami, toilet yang terlihat masih baru ternyata sangat tidak terawatt didalam toilet begitu kotor dan bau yang tidak sedap tercium dari dalam toilet dan pintu toilet juga rusak. Tetapi meskipun situ cilodong mengalami beberapa kerusakan seperti sampah yang berserakan dimana-mana, sarana umum yang kurang memadai, pencemaran limbah domestik, dan masih ada beberapa kerusakan lainnya warga tetap memanfaatkan situ cilodong sebagai sarana hiburan. Seperti pada sesiwawancara yang kami lakukan kepada seorang penjual cilok yang tidak mau
Air yang tercampur dengan limbah plastik
 disebutkan identitasnyaberikutini.

Tim observasi              : “Selamat sore bang?”
Narasumber                 : “Selamat sore dik.”
Tim Observasi             : “Maaf bang kami dari mahasiswa Universitas Gunadarma ingin menanyakan kegiatan yang sering dilakukan warga di situ cilodongini ?”
Narasumber                 : “Oh silahkan neng….”
Tim Observasi             : “Apakah abang tahu berapa luas keseluruhan situ cilodong ini?”
Narasumber                 : “Luas situ cilodong itu kurang lebih  9,5 Ha kedalamannya 3-8m”
Situ Cilodong yang penuhdengantanaman air
Tim Observasi             : “Biasanya warga kalo ke situ cilodong itu maung apain yah bang?”
Narasumber                 : “Biasanya sih jalan-jalan aja ada juga yang memancing atau lari pagi atau sore neng.”
Tim Observasi             : “Ngomong-ngomong soal mancing di situ cilodong ada ikan apa aja ?”
Narasumber                 : “Disini ada ikan nila sama ikan mujair kuning.”
Tim Observasi             : “Kalau tanaman air yang ada di situ cilodong itu ada apa aja yah?”
Narasumber                 : “Oh…itu ada teratai neng.”
Tim Observasi             : “Kenapa air di situ cilodong keruh dan agak berminyak yah bang, terus ada beberapa ikan yang mati juga?”
Narasumber                 : “Iya ituberasal dari limbah buangan pabrik.”
Tim Observasi             : “Pabrik apa yah pak?”
Narasumber                 : “Pabrik plastic dekat situ neng.”
Tim Observasi             : “Oh iya bang situ cilodong ini pernah mengalami pendangkalan tidak?”
Narasumber                 : “Oh tidak neng, setahu saya dari dulu belum pernah ada pendangkalans egitu-gitu aja dalamnya.”
Tim Observasi             : “Oh seperti itu,terima kasih ya bang atas waktu nya”
Narasumber                 : “Iya sama-sama.”

C.   KESIMPULAN

Situ cilodong kini memiliki fungsi lain selain sebagai tempat penampungan air Situ Cilodong juga digunakan warga sebagai tempat rekreasi. Dan tak jarang di sore hari banyak anak kecil yang berenang atau mandi di daerah Situ Cilodong. Tetapi sayangnya Situ Cilodong kurang mendapatkan perhatian, banyak bagian dari Situ Cilodong yang rusak dan tidak terawatt sarana dan prasarana umum yang adapun tidak dijaga serta digunakan dengan baik.

D.   KRITIK DAN SARAN

Penulis harapkan semoga pemerintah lebih baik lagi dalam mengelolah situ cilodong. Dan untuk para pengunjung dapat dengan baik dalam memanfaatkan situ cilodong baik sebagai tempat penyimpanan air hujansementara atau pun sebagai tempat rekreasi. Demikianlah laporan yang penulis buat semoga dengan terwujudnya laporan ini pembaca dapat mengetahui dan berbagi ilmu tentang bagaimana merawat dan menjaga kelestarian situ cilodong. Dan selaku penulis kami menyadari masih  begitu banyaknya kekurangan pada penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas. Oleh sebab itu penulis memohon maaf kepada seluruh pembaca untuk memaklumi atas segala kekurangan makalah ini. Dan penulis berharap sedianya pembaca akan bertambah motivasinya dan dengan senang hati memberikan kritik serta saran pembaca,penulis dengan senang hati dan terbuka untuk menerima serta mendengarkan kritik dan saran yang membangun yang datangnya dari diri pembaca. Sekian penutup laporan ini semoga berkenan di hati pembaca dan penulis mengucapkan terima kasih.



























DAFTAR LAMPIRAN


Berikut kegiatan observasi kami di situ cilodong :
Penampakan Situ yang penuh dengan sampah

Kami mewawancarai salah satu pemancing
Penampakan di tepi Situ Cilodong yang kotor dan berantakan
Terdapat ikan yang mati karena limbah