Powered By Blogger

Selasa, 03 November 2015

TUGAS 4 : PSIKOLOGI MANAJEMEN


Kelompok 5 (Semangka)
1.     Amylia Arifin                   ( 10513806 )
2.     Dicky Noviandi R             ( 12513423 )
3.     Hendra Setiawan              ( 14513020 )
4.     Ikhasan Zakaria               ( 14513257 )
5.     Widya Djaati                    ( 19513267 )

LATAR BELAKANG
Kepemimpinan adalah proses individu mempengaruhi orang lain dimana individu memiliki kemauan dan kesiapan yang mendorong, mengerakkan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Robert Tanembaum (dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah mereka yang mengunakan wewenang formal untuk menorganisasikan, mengarahkan, mengontril para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

1.   Definisi kepemimpinan
Dibawah ini ada beberapa pengertian dari kepemimpinan, diantara nya :
kepemimpinan menurut Yuki (dalam Ismainar, 2015) adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan mampu membuat orang lain memberi  kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan suatu organisasi. Menurut Nawawi dan Handari, (2006) mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan atau kecerdasan yang mendorong sejumlah orang agar  berkerja sama dalam melaksanakan kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
Menurut Suyanto (dalam Ismainar, 2015) mendefinisikan kepemimpinan yaitu penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain. Berdsarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kepempimpinan merupakan kemauan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengerakkan untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan bersama. Kuncinya dalam membangun suatu tim yang kuat dan adaptif peran Leadership sangat menentukan efektifitas tim.
Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan (dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mnencapai tujuan.
Menurut Robert Tanembaum (dalam Ismainar, 2015) Pemimpin adalah mereka yang mengunakan wewenang formal untuk menorganisasikan, mengarahkan, mengontril para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Kepemimpinan (dalam Ismainar, 2015) adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi, perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, memperbaiki kelompok dan budayanya.
Berdasarkan pengertian kepemimpinan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan ada proses seseorang dapat mempengaruhi orang lain, memotivasi,  dengan cara nya tersendiri, membuat orang lain nyaman atau tidak nyaman, dengan tujuan tertentu.
Kepemimpinan terbagi menjadi 4 tipe ( dalam Tangkilisan, 2015) :
1.     Kepemimpinan Direktif (directive leadership)
Yaitu bawahan tahu secara jelas apa yang diharapkan dari mereka dan perintah-perintah khusus apa yang diberikan oleh pemimpin. Disini tidak dikenal partisipasi bawahan, atau bersifat autokratis.
2.     Kepemimpinan Suportif (supportive leadership)
Yaitu pemimpin selalu bersedia menjelaskna, bertindak sebagai rekanan dan mudah didekati.
3.     Kepemimpinan Partisipatif (participative leadership)
Yaitu pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi berperan dalam pengambilan dan pembuatan keputusan.
4.     Kepemimpinan Berorientasi  Prestasi (achievement oriented leadership)
Yaitu pemimpin mengajukan tantangan-tantangan dengan tujuan yang menarik bagi bawahan, dan merangsang bawahan untuk mencapai tujuan tersebut serta melaksanakannya dengan baik.

2.   Teori Kepemimpinan Partisipant

Kepemimpinan partisipatif  (dalam, runtuwene 2014)  muncul dari beberapa teori kepemimpinan maupun dari berbagai studi dan penelitian tentang kepemimpinan. Di antaranya adalah teori Path-Goal atau jalan-tujuan. Teori ini menganalisa pengaruh atau dampak kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan, dan pelaksanaan kerja. Teori path-goal memasukkan empat tipe atau gayapokok perilaku pemimpin (Lunenburg & Ornstein, 1991: 143-144; Reksohadiprojo dan Handoko, 2001:289-290), yaitu kepemimpinan direktif, kepemimpinan suportif, kepemimpinan partisipatif, dan kepemimpinan orientasi-prestasi.
Menurut teori ini kepemimpinan partisipatif adalah pemimpin meminta dan menggunakan saran-saran bawahan, tetapi masih membuat keputusan. Kebanyakan studi dalam organisasi menyimpulkan bahwa dalam tugas-tugas yang tidak rutin karyawan lebih puas di bawah pimpinan yang partisipatif daripada pemimpin yang non partisipatif. Kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha-usaha oleh seorang manajer untuk mendorong dan memudahkan partisipasi orang lain dalam pengambilan keputusan yang jika tidak akan dibuat tersendiri oleh manajer tersebut (Yukl, 1998:132). Kepemimpinan ini mengandung aspek-aspek kekuasaan seperti bersama-sama menanggung kekuasaan, pemberian kekuasaan dan proses-proses mempengaruhi yang timbal-balik. Sedangkan yang menyangkut aspek-aspek perilaku kepemimpinan seperti prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain untuk memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan dan pendelegasian kekuasaan.
a.     Teori X dan Teori Y dari Douglas McGregor
Salah satu model perilaku kepemimpinan adalah teori X dan Y ( dalam, Purwanto, 2006) yang dikemukakan oleh Dauglas Mcgregor. Teori X dan Y didasarkan pada berbagai asumsi tentang gaya karyawan/pegawai dan bagaimana memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari teori X dan Y adalah :
a)       Teori X
1)       Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
2)       Karyawan harus ingin selalu diarahkan
3)       Manajer harus selalu mengawasi kerja
b)      Teori X
1)       Karyawan suka bekerja
2)       Karyawan memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri
3)       Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja


b.       Teori system empat dari Rensis Likert
Rensis Likert, ( dalam Ruky, 2002) menggabungkan kategori gaya dan orientasi pada tugas dan orientasi pada kawyawan, menyusun sebuah model aktifitas manajemen empat tingkat :
a)     Manajer sistem 1
Dalam system 1 manajer atau pemimpin membuat keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan bawahan untuk melaksanakannya. Manajer juga menentukan secara kaku standard an metode pelaksanaannya.
Rensis Likert dan Stone  ( dalam, Nurdin 2007)  Mengembangkan Empat system tersebut terdiri dari:

1.     Sistem 1  otoritatif dan eksploitif
Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manajer.
2.     Sistem 2 otoritatif dan benevolent
Cirinya masih memberi perintah-perintah, tetapi bawahan masih mempunyai kebebasan tertentu untuk mengomentari perintah
3.     Sistem 3 konsultatif,
Cirinya menetapkan tujuan dan memberi perintah umum setelah dibahas bersama.
4.     Sistem 4 partisipatif,
Cirinya tujuan ditetapkan dan keputusan dibuat oleh kelompok (system ideal)



c.    Teory of leadership pattern chace dari Tannembaum & Schmidt
Seseorang dapat melakoni gaya kepemimpinan dalam suatu horizont mulai dari sangat otokratik hingga partisipatif  (dalam Khasali, 2007)
a)     Otokratik, kepemimpinan yang lebih otoriter, bisa melakukan banyak hal sendirian dan membiarkan karyawan/bawahan berada dalam kegelapan dam menginformasikan bawahan.
b)     Partisipatif, gaya kepemimpinan ini  eksekutif melibatkan bawahan-bawahannya dalam berbagai hal, yaitu pengumpulan dara, mendiagnosis masalah, mencapai persetujuan dan sebagainya.

d.       Teori kepemimpinan dari konsep modern choice approach to participation yang memuat deciciom on tree for leadership dari Vroom & Yetto
Teorinya didasarkan bagaimana perilaku pembuatan keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas dan pembuatan  keputusan bawahan dan penerimaan bawahan terhadap keputusan atasan. ( dalam Sarwono, 2005) Ada tiga macam prosedur pembuatan keputusan adalah sebagai berikut
a)     Otokratik adalah pemimpin membuat keputusannya sendiri dan meminta anggota kelompoknya untuk menaati keputusan tersebut.
b)     Konsultasi : pemimpin berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota-anggotanya ( meminta masukkan atau pertimbanga) sebelum memuat keputusan
c)     Keputusan bersama : pemimpin dan anggota bersama-sama membuat keputusan.

e.       Teori kepemimpinan dari konsep contingency theory of leadership dari Fiedler
Teori kontingensi (contingency Theory) terbagi menjadi (dalam Soekarso & Putong, 2015) :
a)     Teori ini pendekatan analisanya berdasarkan pada hokum situasi (low of the situation), bahwa setiap situasi yang berbeda akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang berbeda pula.
b)     Teori ini menganggap bahwa setiap organisasi memiliki karakteristik situasi masing-masing dan menghadapi masalah yang berbeda, oleh karena itu setiap organisasi atau situasi yang berbeda harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan yang berbeda.
c)     Kepemimpinan yang efektif teori kotingensi adalah kepemimpinan yang memiliki dab memberdayakan berubah-ubah (changes leader): setiap yang berbeda, memperagakan gaya yang berbeda pula.

f.        Teori kepemimpinan dari konsep Puth Goal teory

Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan terhadap motivasi para pengikur, kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai path-goal karena terfokus pada bagaimana pemimpim mempengaruhi persepsi dari pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan (Ivancevich, dkk, 2007:205).
Dasar dari path goal adalah teori motivasi ekspektansi. Teori awal dari path goal menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam memberikan imbalan pada bawahan dan membuat imbalan tersebut dalam satu kesatuan (contingent) dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan sepsifik. Jadi, dalam konsep ini pemimpin yang dianggap baik dalam menjalankan tugas, adalah pemimpin yang selalu memberikan rewad kepada bawahannya.




PENUTUP

Kepemimpinan adalah proses yang berada dalam suatu kelompok, organisasi, dimana seseorang mempunyai hak mempengaruhi orang lain, memotivasi orang lain dengan cara dan strategi masing-masing dengan tujuan tertentu dan untuk menjalankan kepetingan bersama.









DAFTAR PUSTAKA

Ismainar, Hetty (2015).,Manajemen unit kerja. Deepublish : Sleman

Khasali, Renald (2007)., Change! Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Lastiko, Runtuwene ( 2014) Kepemimpinan dan pengambilam keputusan partisipatif http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/xcjq1363633187.pdf  Di akses 19.25  tanggal 30 Oktober 2015

Nurdin, Didin (2007)., Ilmu dan aplikasi Pendidikan bagian 2 ilmu pendidikan  praktisipant Imperial Bhakti Utama : Jakarta

Purwanto, Djoko (2006)., Komunikasi bisnis edisi ke 3 Penerbit  Erlangga : Jakarta

Ruky, Ahmad S (2002)., Sukses sebagai manajer professional tanpa gelar MM atau MBA. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Sutanto, E.,M (2000) Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar Mas Sidoarjo.Vol 2 No 2. 2015 http://repository.petra.ac.id/15487/1/MAN00020203.pdf Di akses 21.30  tanggal 30 Oktober 2015

Sarwono, sarlito W (2005).Psikologi sosial. Balai Pustaka : Jakarta

Soekarso & Putong, Iskandar (2005).,Kepemimpinan. Gramedia : Jakarta

Tangkilisan, H.N.S., (2005) Manajemen public. Grasindo : Jakarta






Tidak ada komentar:

Posting Komentar