Powered By Blogger

Senin, 05 Mei 2014

review jurnal psikologi umum


TUGAS REVIEW JURNAL MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM 2
Nama              : Widya Djaati
Kelas               :1pa09
Npm                : 195 13 267

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP ORGANISASI DENGAN MINAT BERORGANISASI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SUSKA
1.     Judul Penelitian                      : Hubungan Antara Persepsi Terhadap Organisasi Dengan Minat Berorganisasi Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SUSKA
2.     Peneliti                                   :  Muhammad Ardi dan  Linda Aryani
3.     Tahun Terbit                           :  2010
4.     Penerbit                                  :  Fakultas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau
5.     Pendahuluan                           : Dalam hal ini, saya memilih mereview jurnal ini karena saya tertarik dengan judul dari jurnal tersebut. Jurnal ini lebih mengenalkan kita untuk bagaimana cara organisasi yang baik pada kalangan remaja khususnya mahasiswa psikologi sekarang ini. Selanjutnya kita mengetahui bahwa jurusan psikologi itu adalah suatu jurusan kejiwaan, dan untuk mencapai taraf itu, seorang psikolog harus bisa bersosialisasi, berorganisasi dan khususnya harus menjalankan komunikasi yang baik, persepsi yang positif, mental dan minat yang bermanfaat bagi diri sendiri.

6.     Latar Belakang                       : kampus adalah miniatur sebuah Negara, Mahasiswa sebagai agent of change adalah sebuah slogan yang sering didengar. Mahasiswa sebagai komponen terbesar dalam kampus, mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan kampus ataupun Negara dengan menyampaikan ide-ide yang membangun. Penyampaian ide-ide ini membutuhkan suatu wadah berupa organisasi untuk mendukung secara legitimasi ide-ide yang di sampaikan. Jadi antara mahasiswa dengan organisasi tidak dapat di pisahkan untuk satu sama lain.
            Organisasi mahasiswa sebagai penyaluran aspirasi atau ide-ide berbeda-beda sesuai dengan apa yang di inginkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Ada yang menyalurkan melalui kegiatan seni, kegiatan olahraga, kegiatan keagamaan, ataupun kegiatan keilmuan (kelompok belajar). Fakultas Psikologi UIN Suska Riau, memiliki mahasiswa yang beragam latar belakang budaya, agama, suku, adat istiadat, minat, bakat, dan latar belakang pendidikan menengah, tentunya mempunyai aspirasi dan ide-ide yang berbeda dan akan disalurkan ke organisasi sesuai dengan keyakinannya bahwa aspirasi dan ide itu akan tersalurkan.
            Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau, dengan jumlah mahasiswa 687 orang (data akademik Fakultas Psikologi UIN Suska Riau tanggal 29 desember 2010), didapatkan data bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi kampus hanya 108 orang (Data Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau, Desember 2010).  Mahasiswa yang aktif di organisasi ini tersebar di beberapa organisasi internal dan eksternal Fakultas Psikologi, seperti Senat Mahasiswa, Musyawarah Mahasiswa Psikologi (MHMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta Unit Kegiatan Kampus (UKK). Sebagian besar dari mereka mengikuti dua atau lebih organisasi sekaligus. Sedangkan 579 orang mahasiswa tidak aktif mengikuti kegiatan organisasi apapun.
Menurut kamus lengkap psikologi, minat (interest) adalah (1) satu sikap yang berlangsung terus menerus yang memolakan  perhatian  seseorang,  sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang menyatakan  bahwa  satu  aktivitas,  pekerjaan, atau objek itu berharga atau berarti bagi individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang menuntun tingkah laku  menuju  satu  arah  (sasaran)  tertentu (dalam Chaplin, 2008). Rast,  Harmin  dan  Simon  (dalam Mulyati, 2004) menyatakan bahwa dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya perasaan senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek  tertentu,  (2)  adanya  ketertarikan  terhadap objek tertentu, (3) adanya aktivitas atas objek tertentu, (4) adanya kecenderungan berusaha lebih aktif, (5) objek atau aktivitas tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6) kecenderungan  bersifat mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.
Minat adalah sebuah aspek psikologis yang dipengaruhi oleh pengalaman afektif yang berasal dari minat itu sendiri. Aspek-aspek minat di jelaskan oleh Pitrich dan Schunk (1996) sebagai berikut:
1.     Sikap umum terhadap aktivitas yaitu perasaan suka tidak suka , setuju tidak setuju dengan aktivitas, umumnya terhadap sikap positif atau menyukai aktivitas.
2.     Kesadaran spesifik untuk menyukai aktivitas, yaitu memutuskan untuk menyukai suatu aktivitas atau objek.
3.     Merasa senang dengan aktivitas, yaitu individu merasa senang dengan segala hal yang berhubungan dengan aktivitas yang diminatinya.
4.      Adanya minat intriksik dalam isi aktivitas (intrinsic interes in the content of the activity), yaitu emosi yang menyenangkan yang berpusat pada aktivitas itu sendiri.
5.     Berpartisipasi  dalam  aktivitas  (reported choise of or participant in the activity)  yaitu  individu  memilih  atau berpartisipasi dalam aktivitas.

Uraian diatas dapat disimpulkan  bahwa aspek-aspek minat yang menimbulkan daya ketertarikan dibentuk oleh dua aspek yaitu kognitif dan afektif berupa  berupa  sikap,  kesadaran  individual,  perasaan  senang,  arah  kepentingan  individu,  adanya  ketertarikan  yang  muncul  dari dalam diri, dan berpartisipasi terhadap apa yang diminati. Setiap organisasi memiliki ciri
khas yang berbeda-beda, yang tercermin  dalam perilaku organiasi yang bersangkutan. Perilaku organisasi adalah studi  yang menyangkut aspek-aspek tingkah  laku manusia dalam suatu organisasi atau  suatu  kelompok  tertentu  (Thoha,  2008).  Menurut Robbins (1999) Perilaku organisasi (organization behavior) adalah studi sistematis tentang tindakan dan sikap  yang ditunjukkan oleh orang-orang dalam  organisasi. Minat menjadi daya penggerak  untuk melakukan aktivitas keorganisasi dengan perasaan senang tanpa ada beban  atau paksaan dari pihak lain. Minat berorganisasi dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan  aktivitas keorganisasian dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang  menjadi keinginannya. Minat berorganisasi adalah keadaan psikologis yang berhubungan dengan  dorongan atau aktivitas seseorang yang menstimulasi perasaan senang atau benci  pada suatu organisasi. Minat berhubungan erat dengan pilihan terhadap sesuatu.  Jika pilihan itu dijatuhkan pada sesuatu  hal,  maka  dapat  dikatakan  dia  berminat  pada sesuatu itu.
Seorang individu yang berminat  mengikuti suatu organisasi karena menafsirkan bahwa dengan ikut organisasi  adalah sesuatu yang positif. Jadi minat  berorganisasi adalah kesan atau persepsi positif terhadap organisasi. Minat berorganisasi adalah adanya ketertarikan untuk  mengikuti dan memilih aktif dalam suatu  organisasi yang membuat seorang memiliki kecenderungan untuk memberikan  perhatian terhadap kegiatan organisasi  yang dipilihnya. 
Menurut kamus lengkap psikologi,  persepsi  adalah:  (1)  Proses  mengetahui  atau mengenali objek dan kejadian objektif  dengan  bantuan  indera,  (2)  Kesadaran  dari  proses-proses  organis,  (3) (Titchener)  satu  kelompok  penginderaan  dengan penambahan arti-arti yang berasal  dari  pengalaman  di  masa  lalu,  (4)  variabel yang menghalangi atau ikut campur
tangan,  berasal  dari  kemampuan  organisasi untuk melakuka pembedaan diantara perangsang-perangsang, (5) kesadaran  intuitif mengenai kebenaran langsung  atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2008).
Persepsi didefinisikan sebagai suatu  proses yang menggabungkan dan mengorganisir  data-data  indera  kita  (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di  sekeliling  kita,  termasuk  sadar  akan  diri  kita sendiri (Shaleh, 2009).
Menurut  Wittig  (1977)  persepsi  adalah proses menginterpretasikan stimulus oleh seseorang (perception is the pro-cess by which a person interprets sensory  stimuli). Persepsi muncul dari beberapa bagian pengalaman sebelumnya. Persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono (2002) adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat  untuk memperoleh informasi tersebut  adalah  penginderaan  (penglihatan,  pendengaran, peraba dan sebagainya). Sebaliknya,  alat  untuk  memahaminya  adalah kesadaran atau kognisi.
Menurut  Rakhmat,  Krech  dan  Crutchfield  (dalam  Sobur,  2005)  faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi dapat dikategorikan menjadi:
·       Faktor fungsional.  Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan,  kegembiraan  (suasana  hati),  pelayanan,  dan  pengalaman  masa  lalu  seseorang individu.
·       Faktor-faktor structural.  Faktor-faktor struktural berarti bahwa  faktor-faktor tersebut timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf individu.
·       Faktor-faktor situasional.  Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa  nonverbal.  Petunjuk  proksemik,  petunjuk  kinesik,  petunjuk  wajah,  petunjuk paralinguistik adalah beberapa dari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi.
·       Faktor personal. Faktor personal ini terdiri atas pengalaman, motivasi dan kepribadian. Sholeh (2009) menjelaskan persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja maka ada  beberapa faktor yang mempengaruhi:
a.      Perhatian yang selektif, individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja.
b.     Ciri-ciri  rangsang-rangsang  yang  bergerak di antara rangsang yang diam  akan lebih menarik perhatian.
c.      Nilai dan kebutuhan individu Pengalaman dahulu, pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.
Menurut Sobur (2003), dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama yaitu:
1.      Seleksi,  yaitu  penyampaian  oleh  indera terhadap rangsangan dari luar,  intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2.     Interpretasi,  yaitu  proses  mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang.
3.     Pembulatan,  yaitu  penarikan  kesimpulan dan tanggapan terhadap informasi yang diterima
Persepsi terhadap organisasi pada  hakekatnya adalah proses kognitif yang  dialami oleh setiap individu didalam memahami  informasi  tentang  organisasi,  melalui penginderaan (penglihatan, pendengaran,  penghayatan,  perasaan,  dan  penciuman). Persepsi terhadap organisasi  ini kompleks yang menghasilkan suatu  gambaran unik tentang organisasi yang  barangkali sangat berbeda dari kenyataannya.
Proses persepsi terhadap organisasi  terdiri dari suatu situasi yang hadir pada  diri seorang individu. Disini seorang individu menghadapi suatu kenyataan tentang  organisasi yang harus dilihat dan diartikan. Proses ini dipengaruhi oleh keadaan psikologis seperti pengalaman individu, pengetahuannya tentang organisasi  yang  bersangkutan,  ekpektasi  dan  motivasi. Dengan demikian setelah seseorang  mengetahui keadaan organisasi kemudian  didaftar  dalam  ingatan  dan  fikirannya.  Pada gilirannya individu tersebut kemudian mengartikan atau menginterpretasikan tentang semua informasi yang didaftar tentang organisasi yang dihadapinya.
7.     Metode
a.      Subjek       : berjumlah 200 orang  dengan teknik sampling yang di gunakan adalah stratified propotional random sampling.
b.     Prosedur penelitian
1.     Penelitian korelasi
Penelitin ini merupakan penelitian korelasi yang membangun antara persepsi terhadap organisasi sebagai variable bebas dengan minat berorganisasi sebagai variable terikat.
2.     Teknik pengambilan sampel.
Menggunakan metode stratified propotional random sampling (random proposional berlapis). Dari 687 orang populasi dalam penelitian ini, yang akan di ambil sampel penelitian sebanyak 34% maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 200 orang.
3.     Pengujian reliabilitas alat ukur dengan menggunakan SPSS 16,0 for windows. Berdasarkan  uji reliabilitas pada Skala Persepsi Terhadap Organisasi diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9404.

8.     Hasil penelitian
1.     Hasil analisis data dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0,865 dengn taraf signifikasi 0,01. Maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap organisasi dengan minat berorganisasi diterima (terbukti). Angka koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori hubungan sangat kuat.
2.     Hasil analisis data dengan menggunakan korelasi product moment didapatkan tingkat korelasi r= 0,865 (p<0,01). Dari hasil ini (r=0,865) didapatkan r2 sebesar 0,748 atau 74,8 5. Selebihannya, 0,252 atau 25,2% mint berorganisasi dipengaruhi oleh factor lain.
3.     Persepsi terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau positif, dengan frekuensi 96,77% dan frekuensi persepsi negative terhadap organisasi sebesar 3,23%. Ini menunjukan bahhwa persepsi mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau terhadap organisasi sebagian besar positif.
Berdasarkan data penelitian, juga didapatkan data minat berorganisasi mahasiswa Fakultas Psikologi sebesar 87,74 % dalam kategori tinggi dan 12,26 % dalam kategori rendah. Ini menunjukkan bahwa minat mengikuti organisasi mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska Riau sebagian besar tinggi

9.     Kesimpulan
Dari kesimpulan data di atas dapat di simpulkan bahwa mahasiwa Psikologi UIN tersebut kebanyakan memiliki rasa percaya diri, persepsi yang baik dan mental yang seimbang. Tentang persepsi terhadap organisasi dengan minat berorganisasi bahwa mahasiswa fakultas Psikologi UIN Suska Riau, diperoleh hasil dari pengujian hipotesis dengan teknik analisa korelasi product moment dengan bantuan SPSS 16,o for windows dengan nilai korelasi sebesar 0,865.
Mahasiswa Psikologi tersebut, memiliki minat pada level yang tinggi untuk ikut organisasi yang di selenggarakan pada acara formal ataupun non formal. Variable-variabel yang kemungkinan besar mempengaruhi keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi diantaranya, mahasiswa dalam organisasi diantaranya, mahasiswa Fakultas Psikologi lebih pada study oriented, artinya mahasiswa hanya memfokuskan pada kegiatan perkuliahan daripada kegiatan-kegiatan  organisasi yang tidak menarik, kemungkinan juga menjaddi factor penyebab kecilnya jumlah mahasiswa itu sendiri. Selain itu, kemungkinan mahasiswa Fakultas Psikologi juga menganggap bahwa dengan ikut organisasi akan menyita waktu perkuliahan mereka, sehingga memutuskan  untuk tidak ikut organisasi walaupun minat untuk ikut organisasi itu tetap ada.

10.  Komentar dan Review
Menurut saya, persepsi  terhadap organisasi pada jurnal tersebut adalah hasil dari suatu  proses psikologis yang dipengaruhi oleh  faktor  internal  (pengalaman,  pengetahuan,  ekspektasi,  dan  motivasi)  dan  eksternal  (karakteristik  organisasi)  berupa  penginterpretasian tentang organisasi  sehingga seorang individu mempunyai  gambaran yang jelas tentang organisasi.  Hasil dari gambaran atau penginterpretasian ini berupa kesan yang tinggal dalam  ingatan individu yang bersifat positif atau  negatif terhadap kegiatan keorganisasian. Kesan yang positif dapat dilihat dari kesediaan individu untuk mengikuti kegiatan  organisasi. Perhatian yang besar terhadap  organisasi akan menimbulkan dorongan  untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan  organisasi.
Selain itu mahasiswa  dapat memperjuangkan apa yang dianggapnya ideal ata apa yang dianggap  sebagai kebaikan bersama. Jadi antara  mahasiswa dengan organisasi tidak dapat  dipisahkan satu sama lain. Keikutsertaan mahasiswa pada sebuah organisasi merupakan proses psikologis yang diawali dengan pengamatan  terhadap aktivitas-aktivitas organisasi  yang kemudian dipersepsikan dan diinterpretasi.
Menurut saya metode yang di gunakan belum sempurnah, karena di antara metode tersebut kelengkapan metodenya tidak selengkap jika menggunakan metode pengumpulan data yang lebih lengkap dan detail, sehingga para pembaca masih perlu lebih menalari jika memperhatikan metode dalam jurnal tersebut. Selanjutnya, menurut saya minat, persepsi yang baik itu juga perlu di terapkan, karena hal tersebut adalah hal yang lumrah yang wajib di miliki para mahasiswa, supaya lebih menujang motivasi dalam bergaul dan bersosialisasi dengan baik.
Saya mencontohkan, misalnya apabila seorang mahasiswa yang aktif, tetapi dia perilaku sangat buruk, karena selalu atau bahkan sering mempersepsikan hal-hal yang orang lain mempersepsikan nya positif dia mempersepsikannya dengan negative, sehingga hal in di perlukan dalam berorganisasi itu adalah terutama dengan persepsi yang baik, organisasi dan selanjutnya di ikuti dengan minat mahasiswa.
            Menurut saya, keunggulan yang terdapat pada jurnal ini adalah terdapat table riset mengenai hubungan kepribadian dan penggunaan CMC, tabulasi data penelitian dan hasil pengambilan sempel penelitian. Keunggulan lainnya adalah singkronnya metode yang digunakan dalam jurnal ini, ketiga dimensi kepribadian yang dibahas dalam jurnal ini saling berkorelasi satu sama lain.
Sedangkan, kekurangan dari jurnal tersebut adalah, pertama : dalam penulisan ejaan yang belum benar atau penempatan yang salah, selain itu jurnal juga belum sempurna sebagaimana layaknya jurnal yang lengkap. Kedua: jurnal tersebut terdapat angka yang sulit sehingga para pembaca rumit dan kesulitan untuk memahami, sebaiknya menggunakan angka atau rumus dari korelasi yang baik dan bisa di mengerti bagi pembaca. Dalam hal ini juga pembahasannya belum cukup mendetail tetapi mampu menjawab tujuan penelitian tersebut. Dalam jurnal ini tidak terdapat instrumen penelitian sehingga pembaca tidak dapat mengetahui dengan pasti kriteria apa saja yang dilakukan pada penelitian ini.


REFERENSI

·       Jurnal psikologi muhamad Ardi dan Linda Aryani
·       Uin-suska ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar