KELOMPOK SEMANGKA
MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN
“MEMPENGARUHI PERILAKU”
(Diajukan sebagai tugas mata kuliah Psikologi Manajemen)
Disusun
Oleh :
Kelompok 5
1. Amylia Arifin (
10513806 )
2. Dicky Noviandi R (
12513423 )
3. Ikhsan Zakaria ( 14513257 )
4. Hendra Setiawan (
14513020 )
5. Widya Djaati
( 19513267 )
Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma 2015/2016
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Para filsuf/filosofi mengatakan
bahwa hanya satu hal yang kekal di dunia ini yaitu perubahan. Perubahan akan
selalu terjadi dalam segala aspek kehidupan. Hal yang paling nyata adalah diri
kita sendiri, secara fisik diikuti psikis, kita tidak dapat menghindari
perubahan dari bayi menjadi anak-anak kemudian remaja dan matang sebagai
orangtua. Perubahan memberi peluang untuk menjelajahi bidang-bidang baru dan
mematahkan rintangan-rintangan yang mungkin ada agar tetap eksis dalam situasi
yang dinamis. Kunci perubahan adalah suatu upaya untuk memenuhi syarat menuju
keberhasilan sesuai dengan ukuran pengalaman dan intuisi. Hanya saja, banyak
orang yang merasa menjadi korban dari perubahan, padahal seharusnya seseorang
bisa menjadi bagian atau person yang
ditantang oleh banyaknya kesempatan dalam perubahan yang ada (dalam Simaremare,
2013).
MEMPENGARUHI PERILAKU
A. Definisi
Pengaruh
Pengaruh
adalah pernyataan suatu hubungan yang sudah menjadi arah. Pengaruh adalah salah
satu bentuk hubungan yang simetris, oleh karena itu, pada konsep pengaruh, arah
hubungan perlu diterapkan. Dalam hubungan sebab-akibat, penentuan pengaruh ini
jauh lebih mudah (dalam Umar, 2013).
Proses perubahan
perilaku (Setiana, 2005) akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu
melaksanakan perubahan-perubahandalam usaha taninya demi tercapainya
peningkatan produksi, pendapatan, dan perbaikan
kesejahteraan keluarga yang ingin dicapai melalui
pembangunan pertanian dalam hal ini titik berat terdapat pada proses penyuluhan
yang berkesinambungan sebagai proses perubahan perilaku. Proses perubahan
perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena adanya
penambahan pengetahuannya saja, namun diharapkan juga ada perubahan pada
keterampilan sekaligus perilaku mental yang menjurus kepada tindakan atau kerja
yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan (dalam Herminingsi,
2014).
Komponen perilaku
menurut Mar’at (1984) terbagi menjadi tiga
(Setiana, 2005). yaitu: (1) komponen kognitif adalah
komponen perilaku yang berhubungan dengan beliefs, ide, dan konsep.
Komponen kognitif ini mempengaruhi seseorang dalam hal pemikiran yang berwujud
pengolahan, pengalaman, dan keyakinan, serta harapan-harapan individu tentang
obyek atau kelompok obyek tertentu; (2) komponen afektif adalah komponen yang
menyangkut kehidupan emosional sehingga seseorang dapat memiliki penilaian
emosional yang dapat bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang,
takut atau tidak takut; (3) komponen konatif adalah komponen perilaku yang merupakan
kecenderungan bertingkah laku atau keadaan mudah terpengaruh untuk bertindak
sesuatu terhadap obyek (dalam Herminingsi, 2014).
Hal
yang dapat membuat individu merubah perilakunya, ataupun tidak, hal inilah yang
dinamakan pengaruh, beriku defisni pengaruh menurut beberapa tokoh :
1. Menurut
Kamus Besar Indonesia (dalam Partanto, 1994)
“Pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
2. Menurut
Norman Barry (dalam Budiardjo, 2007)
“Pengaruh
adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak
dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sangsi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.”(influence is a type of
power in that a person who is influenced to act in a certain way may be said to
be caused so to act, even though an overt threat of santions will not be the
motivating force)
3. Menurut
Uwe Becker(dalam Budiardjo, 2007)
“Pengaruh
adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan tidak
begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan”
4. Menurut
Robert Dahl
“A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu
yang sebenarnya tidak akan B lakukan.”
5. Pengaruh
merupakan dua konsep yang berbeda, dan apakah satu diantaranya merupakan konsep
pokok, dan yang lainnya bentuk khususnya (dalam Budiardjo, 2007)
6. Menurut
kelompok kami
“Pengaruh
merupakan sesuatu seperti subjek atau objek yang memiliki kekuatan untuk
menimbulkan dorongan yang dapat mengubah seseorang menjadi sesuatu yang di
kehendaki.”
B.
Kunci-kunci Perubahan Perilaku
Para
filsuf/filosofi mengatakan bahwa hanya satu hal yang kekal di dunia ini yaitu
perubahan. Perubahan akan selalu terjadi dalam segala aspek kehidupan. Hal yang
paling nyata adalah diri kita sendiri, secara fisik diikuti psikis, kita tidak
dapat menghindari perubahan dari bayi menjadi anak-anak kemudian remaja dan
matang sebagai orangtua. Perubahan memberi peluang untuk menjelajahi
bidang-bidang baru dan mematahkan rintangan-rintangan yang mungkin ada agar
tetap eksis dalam situasi yang dinamis. Kunci perubahan adalah suatu upaya
untuk memenuhi syarat menuju keberhasilan sesuai dengan ukuran pengalaman dan
intuisi. Hanya saja, banyak orang yang merasa menjadi korban dari perubahan,
padahal seharusnya seseorang bisa menjadi bagian atau person yang ditantang oleh banyaknya kesempatan dalam perubahan
yang ada (dalam Simaremare, 2013)
Perubahan
yang telah mempengaruhi seseorang akan membentuk suatu peralihan kondisi yang
sebelumnya buruk menjadi baik. Seseorang yang dapat berubah terdiri dari
individu berkepribadian (personality)
baik. Personaliti terlahir atas daya intelektual dan perbuatan yang menjadikan personality tersebut berkualitas.
Sebab
oleh karena itu kunci, perilaku yang akan menjadi kunci perubahan dalam
masyarakat adalah seseorang (individu)
yang memiliki sikap kepercayaan diri tanpa batas dan tekad untuk terus
maju menuju hal yang lebih baik. Perubahan setiap individu merupakan modal
dasar yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar, karena di dalamnya ada
interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia dalam lingkungan
masyarakat.
Nilai
bahwa masyarakat memiliki banyak tambang potensi sumber daya dan orang-orang
berkualitas, jujur, dan dapat dipercaya, adalah idealisme yang harus
dilaksanakan. Karena dengan perubawahn dapat membuka peluang munculnya
orang-orang jujur yang dapat dipercaya akan lebih menjamin kemajuan masyarakat.
C.
Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
Mempengaruhi orang lain dapat dilakukan
dengan banyak cara, salah satunya dengan memberikan sugesti. Sugesti adalah
proses mempengaruhi orang lain untuk bertingkah laku menurut
keinginan-keinginan seseorang atau menerima ide-ide seseorang tidak secara
kritis tanpa paksaan (dalam Semiun, 2006).
Individu yang cenderung mudah
mempengaruhi orang lain cenderung memiliki kekuasaan demi mencapai suatu
kebutuhan hidupnya. Individu dengan kebutuhan kekuasaan yang tinggi, dilain
pihak individu tersebut mengkonsentrasikan diri dengan mempengaruhi orang lain
dan memenangkan argumentasi. Tujuan utama mempengaruhi orang lain untuk
mencapai kebutuhan, karena menurut McCleallan kebutuhan dipelajari melalui
penyesuaian dengan lingkungan seseorang, dengan penyesuaian tersebut itulah cara
nya mempengaruhi orang lain (dalam Semiun, 2006).
Tujuan individu berkomunikasi ialah
karena hendak mempengaruhi orang lain. Beberapa cara dalam mempengaruhi orang
lain (dalam Hassan & Ainon Mohd, 2001), diantarnya :
a) Mempunyai
ide. Dengan ide individu mencoba mempengaruhi orang lain supaya mereka mau
menerima ide yang dibuat oleh seorang individu. Jadi, individu mampu
mempengaruhinya supaya mereka mau membuang ide tersebut.
b) Estim diri. Salah satu faktor yang
memudahkan orang lain mudah terpengaruh dengan kita ialah karena adanya estim
diri yang dipancarkan didalam bahasa yang kita guanakan untuk mempengaruhi
orang lain.
c) Gaya
bahasa positif. Bahasa positif adalah bahasa yang terpengaruh. Maksudnya adalah
jika individu hendak mempengaruhi orang lain, gaya bahasa positif dapat
mempengaruhi orang lain. Oleh karean orang-orang yang Berjaya adalah juga
orang-orang yang menggunakan gaya bahasa positif, karena dengan bahasa positif
itulah orang-orang yang Berjaya dapat mempengaruhi orang-orang lain. Disebabkan
orang yang berikap positif dapat mempengaruhi orang-orang yang mendengar mereka
bercakap, jadi mereka lebih mudah sukses dalam apa yang mereka lakukan.
Menurut
pakar psikologi, individu mudah suka kepada orang-orang yang bersikap positif.
Karena perasaan suka itulah yang menyebabkan kita juga mudah terpengaruh oleh
mereka.
d) Cara terakhir untuk bagaimana
mempengaruhi orang lain yaitu berkomunikasi dengan lebih fasih, lancar dan
teratur. Karena bahasa bahasa yang tersusun rapi, intonasi yang terkawal, tanpa
ada kecepatan atau kelajuan itu semua membuat orang lain dapat dengan cepat
dipengaruhi oleh diri kita.
D.
Wewenang
Wewenang merupakan sebagai suatu hal
yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk untuk menetapkan
kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting,
dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang
yang mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing
orang banyak ( Ibid, hal 83).
Wewenang adalah hak yang dimiliki
seseorang atau sekelompok orang. Tekanannya adalah pada hak, dan bukan pada
kekuasaan.
Wewenang ada beberapa bentuk, yaitu
sebagai berikut :
1. Wewenang
kharismatis, Tradisional, dan Rasional ( Legal ).
Perbedaan antara
wewenang kharismatis, tradisional, dan rasional (legal) dikemukakan oleh Max
Weber (947). Perbedaan tersebut didasarkan
pada hubungan antara tindakan dengan dasar hokum yang berlaku
a) Wewenang
kharismatis (charismatic authority)
merupakan wewenang yang didasarkan pada charisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu, pulung) yang
ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus tadi melekat pada orang tersebut
karena anugrah. Wewenang kharismatis akan dapat bertahan selama dapat
dibuktikan keampuhannya bagi seluruh masyarakat.
Wewenang kharismatis
tidak diatur oleh kaidah-kaidah, baik yang tradisional maupun rasional,
sifatnya cenderung irasional. Ada kalanya charisma dapat hilang karena
masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda.
Perubahan-perubahan tersebut sering kali dapat diikuti oleh orang yang
mempunyai wewenang kharismatis tadi sehingga dia berfungsi oleh kemajuan dan
perkembangan masyarakat.
b) Wewenang
tradisional ( traditional authority )dapat
dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan kata lain wewenang
tradisional dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok, yang sudah
lama sekali mempunyai kekuasaan didalam suatu masyarakat. Ciri-ciri utama
wewenang tradisional adalah :
1) Adanya
ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang,
serta orang-orang lainnya dalam masyarakat,
2) Adanya
wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi,
3) Selama
tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang yang
dapat bertindak secara bebas.
c) Wewenang
rasional (rational/legal authority )
adalah wewenang yang disandarkan pada system hokum yang berlaku dalam
masyarakat. Sistem hokum disini dipahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah
diakui serta ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara.
Hukumnya bersandar pada tradisi, agama, atau faktor-faktor lain.
2. Wewenang
Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi sifatnya
sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya wewenang tersebut dapat
dijumpai pada kelompok-kelompok besar yang memerlukan aturan-aturan tata tertib
yang tegas dan bersifat tetap. Dalam kehidupan kelompok-kelompok sering kali
timbul masalah tentang derajat resmi suatu wewenang yang berlaku didalamnya.
Sering kali wewenang yang berlaku didalam kelompok-kelompok kecil disebut
sebagai wewenang tidak resmi karena bersifat spontan, situasional dan
didasarkan pada faktor saling mengenal.
3. Wewenang
pribadi dan territorial
Perbedaan wewenang
pribadi dan territorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar
kelompok-kelompok sosial tertentu. Kelompok-kelompok tersebut mungkin timbul
karena faktor ikatan darah, atau mungkin juga karena faktor tempat tinggal,
atau karena gabungan kedua faktor tersebut. Perbedaannya adalah, wewenang
pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota-anggota kelompok, dan
unsur kebersamaan sangat memegang peranan. Para individu dianggap memiliki
kewajiban ketimbang hak. Sedangkan wewenang territorial, wilayah tempat tinggal
memegang peranan penting. Pada kelompok territorial unsur kebersamaan cenderung
berkurang karena desakan faktor-faktor individualism. Hal ini tidaklah berarti
bahwa kepentingan perorangan diakui dalam kerangka kepentingan bersama.
4. Wewenang
terbatas dan menyeluruh
Wewenang terbatas
adalah wewenang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, tetapi hanya
terbatas pada salah satu sector atau bidang saja. Misalnya, seorang jaksa di
Indonesia, mempunyai wewenang atas nama Negara dan mewakili masyarakat yang
melakukan tindak pidana. Namun, jaksa tidak berwenang mengadilinya. Suatu
wewenang menyeluruh berarti suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh
bidang-bidang kehidupan tertentu.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengaruh
adalah pernyataan suatu hubungan yang sudah menjadi arah. Pengaruh adalah salah
satu bentuk hubungan yang simetris, oleh karena itu, pada konsep pengaruh, arah
hubungan perlu diterapkan.Perubahan yang telah mempengaruhi seseorang akan
membentuk suatu peralihan kondisi yang sebelumnya buruk menjadi baik. Seseorang
yang dapat berubah terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality terlahir atas daya intelektual dan
perbuatan yang menjadikan personality
tersebut berkualitas.Perubahan setiap individu merupakan modal dasar yang dapat
mempengaruhi lingkungan sekitar, karena di dalamnya ada interaksi sebagai
kontrol sosial yang dapat mendidik manusia dalam lingkungan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo,
Meriam. 2007.,Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Gramedia Pustaka Indonesia : Jakarta
Hassan, Abdullah & Ainon Mohd.
20015.,Teori dan Teknik Ucapan
berpengaruh Edisi kemas kini. Professional : Malaysia
Herminingsi, Herti. 2014., Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Perilaku
Petani Tembakau di Kabupaten Jember.
Agribisnis
FMIPA UPBJJ : UT Jember. Vol : 15 file:///C:/Users/mama/Downloads/22-64-1-PB.pdf.
13;43
Simaremare,
Lintong. 2013., Kunci Pembahagiaan dalam
Pekerjaan. Mata Pena Group : Jakarta
Semiun, yustinus. 2006., Teori Kepribadian & Teori Psikoanalitik
Freud. Kanisius : Yogyakarta
Soekanto, Soerjono. 1892,.Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo
Persada : Jakarta
Umar,
Husein. 2013., Riset Bisnis dilengkapi
Contoh Proposal dan hasil Riset Manajemen dan
Akuntansi. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar