Powered By Blogger

Selasa, 13 Oktober 2015

TUGAS 2 : PSIKOLOGI MANAJEMEN ( Mempengaruhi Perilaku )


KELOMPOK SEMANGKA


MAKALAH PSIKOLOGI MANAJEMEN
MEMPENGARUHI PERILAKU

(Diajukan sebagai tugas mata kuliah Psikologi Manajemen)
Disusun Oleh :
Kelompok 5
1.    Amylia Arifin                                   ( 10513806 )
2.    Dicky Noviandi R                             ( 12513423 )
3.    Ikhsan Zakaria                                   ( 14513257 )
4.    Hendra Setiawan                               ( 14513020 )
5.    Widya Djaati                                     ( 19513267 )



Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 2015/2016


PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang.
Para filsuf/filosofi mengatakan bahwa hanya satu hal yang kekal di dunia ini yaitu perubahan. Perubahan akan selalu terjadi dalam segala aspek kehidupan. Hal yang paling nyata adalah diri kita sendiri, secara fisik diikuti psikis, kita tidak dapat menghindari perubahan dari bayi menjadi anak-anak kemudian remaja dan matang sebagai orangtua. Perubahan memberi peluang untuk menjelajahi bidang-bidang baru dan mematahkan rintangan-rintangan yang mungkin ada agar tetap eksis dalam situasi yang dinamis. Kunci perubahan adalah suatu upaya untuk memenuhi syarat menuju keberhasilan sesuai dengan ukuran pengalaman dan intuisi. Hanya saja, banyak orang yang merasa menjadi korban dari perubahan, padahal seharusnya seseorang bisa menjadi bagian atau person yang ditantang oleh banyaknya kesempatan dalam perubahan yang ada (dalam Simaremare, 2013).

MEMPENGARUHI PERILAKU

A.      Definisi Pengaruh
Pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang sudah menjadi arah. Pengaruh adalah salah satu bentuk hubungan yang simetris, oleh karena itu, pada konsep pengaruh, arah hubungan perlu diterapkan. Dalam hubungan sebab-akibat, penentuan pengaruh ini jauh lebih mudah (dalam Umar, 2013).
Proses perubahan perilaku (Setiana, 2005) akan menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan perilaku mental, sehingga mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-perubahandalam usaha taninya demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan keluarga yang ingin dicapai melalui pembangunan pertanian dalam hal ini titik berat terdapat pada proses penyuluhan yang berkesinambungan sebagai proses perubahan perilaku. Proses perubahan perilaku dituntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena adanya penambahan pengetahuannya saja, namun diharapkan juga ada perubahan pada keterampilan sekaligus perilaku mental yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan menguntungkan (dalam Herminingsi, 2014).

Komponen perilaku menurut Mar’at (1984) terbagi menjadi tiga (Setiana, 2005). yaitu: (1) komponen kognitif adalah komponen perilaku yang berhubungan dengan beliefs, ide, dan konsep. Komponen kognitif ini mempengaruhi seseorang dalam hal pemikiran yang berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan, serta harapan-harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu; (2) komponen afektif adalah komponen yang menyangkut kehidupan emosional sehingga seseorang dapat memiliki penilaian emosional yang dapat bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang, takut atau tidak takut; (3) komponen konatif adalah komponen perilaku yang merupakan kecenderungan bertingkah laku atau keadaan mudah terpengaruh untuk bertindak sesuatu terhadap obyek (dalam Herminingsi, 2014).

Hal yang dapat membuat individu merubah perilakunya, ataupun tidak, hal inilah yang dinamakan pengaruh, beriku defisni pengaruh menurut beberapa tokoh :
1.     Menurut Kamus Besar Indonesia (dalam Partanto, 1994)
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”
2.     Menurut Norman Barry (dalam Budiardjo, 2007)
“Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sangsi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.”(influence is a type of power in that a person who is influenced to act in a certain way may be said to be caused so to act, even though an overt threat of santions will not be the motivating force)
3.     Menurut Uwe Becker(dalam Budiardjo, 2007)
“Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan”
4.     Menurut Robert Dahl
“A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.”
5.     Pengaruh merupakan dua konsep yang berbeda, dan apakah satu diantaranya merupakan konsep pokok, dan yang lainnya bentuk khususnya (dalam Budiardjo, 2007)
6.     Menurut kelompok kami                                                                               
“Pengaruh merupakan sesuatu seperti subjek atau objek yang memiliki kekuatan untuk menimbulkan dorongan yang dapat mengubah seseorang menjadi sesuatu yang di kehendaki.”

B.           Kunci-kunci Perubahan Perilaku
Para filsuf/filosofi mengatakan bahwa hanya satu hal yang kekal di dunia ini yaitu perubahan. Perubahan akan selalu terjadi dalam segala aspek kehidupan. Hal yang paling nyata adalah diri kita sendiri, secara fisik diikuti psikis, kita tidak dapat menghindari perubahan dari bayi menjadi anak-anak kemudian remaja dan matang sebagai orangtua. Perubahan memberi peluang untuk menjelajahi bidang-bidang baru dan mematahkan rintangan-rintangan yang mungkin ada agar tetap eksis dalam situasi yang dinamis. Kunci perubahan adalah suatu upaya untuk memenuhi syarat menuju keberhasilan sesuai dengan ukuran pengalaman dan intuisi. Hanya saja, banyak orang yang merasa menjadi korban dari perubahan, padahal seharusnya seseorang bisa menjadi bagian atau person yang ditantang oleh banyaknya kesempatan dalam perubahan yang ada (dalam Simaremare, 2013)
Perubahan yang telah mempengaruhi seseorang akan membentuk suatu peralihan kondisi yang sebelumnya buruk menjadi baik. Seseorang yang dapat berubah terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personaliti terlahir atas daya intelektual dan perbuatan yang menjadikan personality tersebut berkualitas.
Sebab oleh karena itu kunci, perilaku yang akan menjadi kunci perubahan dalam masyarakat adalah seseorang (individu)  yang memiliki sikap kepercayaan diri tanpa batas dan tekad untuk terus maju menuju hal yang lebih baik. Perubahan setiap individu merupakan modal dasar yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia dalam lingkungan masyarakat.
Nilai bahwa masyarakat memiliki banyak tambang potensi sumber daya dan orang-orang berkualitas, jujur, dan dapat dipercaya, adalah idealisme yang harus dilaksanakan. Karena dengan perubawahn dapat membuka peluang munculnya orang-orang jujur yang dapat dipercaya akan lebih menjamin kemajuan masyarakat.

C.              Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
Mempengaruhi orang lain dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan memberikan sugesti. Sugesti adalah proses mempengaruhi orang lain untuk bertingkah laku menurut keinginan-keinginan seseorang atau menerima ide-ide seseorang tidak secara kritis tanpa paksaan (dalam Semiun, 2006).
Individu yang cenderung mudah mempengaruhi orang lain cenderung memiliki kekuasaan demi mencapai suatu kebutuhan hidupnya. Individu dengan kebutuhan kekuasaan yang tinggi, dilain pihak individu tersebut mengkonsentrasikan diri dengan mempengaruhi orang lain dan memenangkan argumentasi. Tujuan utama mempengaruhi orang lain untuk mencapai kebutuhan, karena menurut McCleallan kebutuhan dipelajari melalui penyesuaian dengan lingkungan seseorang, dengan penyesuaian tersebut itulah cara nya mempengaruhi orang lain (dalam Semiun, 2006).
Tujuan individu berkomunikasi ialah karena hendak mempengaruhi orang lain. Beberapa cara dalam mempengaruhi orang lain (dalam Hassan & Ainon Mohd, 2001), diantarnya :
a)     Mempunyai ide. Dengan ide individu mencoba mempengaruhi orang lain supaya mereka mau menerima ide yang dibuat oleh seorang individu. Jadi, individu mampu mempengaruhinya supaya mereka mau membuang ide tersebut.
b)     Estim diri. Salah satu faktor yang memudahkan orang lain mudah terpengaruh dengan kita ialah karena adanya estim diri yang dipancarkan didalam bahasa yang kita guanakan untuk mempengaruhi orang lain.
c)     Gaya bahasa positif. Bahasa positif adalah bahasa yang terpengaruh. Maksudnya adalah jika individu hendak mempengaruhi orang lain, gaya bahasa positif dapat mempengaruhi orang lain. Oleh karean orang-orang yang Berjaya adalah juga orang-orang yang menggunakan gaya bahasa positif, karena dengan bahasa positif itulah orang-orang yang Berjaya dapat mempengaruhi orang-orang lain. Disebabkan orang yang berikap positif dapat mempengaruhi orang-orang yang mendengar mereka bercakap, jadi mereka lebih mudah sukses dalam apa yang mereka lakukan.
Menurut pakar psikologi, individu mudah suka kepada orang-orang yang bersikap positif. Karena perasaan suka itulah yang menyebabkan kita juga mudah terpengaruh oleh mereka.
d)     Cara terakhir untuk bagaimana mempengaruhi orang lain yaitu berkomunikasi dengan lebih fasih, lancar dan teratur. Karena bahasa bahasa yang tersusun rapi, intonasi yang terkawal, tanpa ada kecepatan atau kelajuan itu semua membuat orang lain dapat dengan cepat dipengaruhi oleh diri kita.




D.          Wewenang
Wewenang merupakan sebagai suatu hal yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang yang mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak ( Ibid, hal 83).
Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Tekanannya adalah pada hak, dan bukan pada kekuasaan.
Wewenang ada beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
1.     Wewenang kharismatis, Tradisional, dan Rasional ( Legal ).
Perbedaan antara wewenang kharismatis, tradisional, dan rasional (legal) dikemukakan oleh Max Weber (947). Perbedaan tersebut didasarkan  pada hubungan antara tindakan dengan dasar hokum yang berlaku

a)     Wewenang kharismatis (charismatic authority) merupakan wewenang yang didasarkan pada charisma, yaitu  suatu kemampuan khusus (wahyu, pulung) yang ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus tadi melekat pada orang tersebut karena anugrah. Wewenang kharismatis akan dapat bertahan selama dapat dibuktikan keampuhannya bagi seluruh masyarakat.
Wewenang kharismatis tidak diatur oleh kaidah-kaidah, baik yang tradisional maupun rasional, sifatnya cenderung irasional. Ada kalanya charisma dapat hilang karena masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda. Perubahan-perubahan tersebut sering kali dapat diikuti oleh orang yang mempunyai wewenang kharismatis tadi sehingga dia berfungsi oleh kemajuan dan perkembangan masyarakat.

b)     Wewenang tradisional ( traditional authority )dapat dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan kata lain wewenang tradisional dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok, yang sudah lama sekali mempunyai kekuasaan didalam suatu masyarakat. Ciri-ciri utama wewenang tradisional adalah :
1)     Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam masyarakat,
2)     Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang  hadir secara pribadi,
3)     Selama tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang yang dapat bertindak secara bebas.

c)     Wewenang rasional (rational/legal authority ) adalah wewenang yang disandarkan pada system hokum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hokum disini dipahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara. Hukumnya bersandar pada tradisi, agama, atau faktor-faktor lain.

2.     Wewenang Resmi dan Tidak Resmi
Wewenang resmi sifatnya sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Biasanya wewenang tersebut dapat dijumpai pada kelompok-kelompok besar yang memerlukan aturan-aturan tata tertib yang tegas dan bersifat tetap. Dalam kehidupan kelompok-kelompok sering kali timbul masalah tentang derajat resmi suatu wewenang yang berlaku didalamnya. Sering kali wewenang yang berlaku didalam kelompok-kelompok kecil disebut sebagai wewenang tidak resmi karena bersifat spontan, situasional dan didasarkan pada faktor saling mengenal.

3.     Wewenang pribadi dan territorial
Perbedaan wewenang pribadi dan territorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar kelompok-kelompok sosial tertentu. Kelompok-kelompok tersebut mungkin timbul karena faktor ikatan darah, atau mungkin juga karena faktor tempat tinggal, atau karena gabungan kedua faktor tersebut. Perbedaannya adalah, wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota-anggota kelompok, dan unsur kebersamaan sangat memegang peranan. Para individu dianggap memiliki kewajiban ketimbang hak. Sedangkan wewenang territorial, wilayah tempat tinggal memegang peranan penting. Pada kelompok territorial unsur kebersamaan cenderung berkurang karena desakan faktor-faktor individualism. Hal ini tidaklah berarti bahwa kepentingan perorangan diakui dalam kerangka kepentingan bersama.

4.     Wewenang terbatas dan menyeluruh
Wewenang terbatas adalah wewenang tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, tetapi hanya terbatas pada salah satu sector atau bidang saja. Misalnya, seorang jaksa di Indonesia, mempunyai wewenang atas nama Negara dan mewakili masyarakat yang melakukan tindak pidana. Namun, jaksa tidak berwenang mengadilinya. Suatu wewenang menyeluruh berarti suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang-bidang kehidupan tertentu.















PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang sudah menjadi arah. Pengaruh adalah salah satu bentuk hubungan yang simetris, oleh karena itu, pada konsep pengaruh, arah hubungan perlu diterapkan.Perubahan yang telah mempengaruhi seseorang akan membentuk suatu peralihan kondisi yang sebelumnya buruk menjadi baik. Seseorang yang dapat berubah terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality terlahir atas daya intelektual dan perbuatan yang menjadikan personality tersebut berkualitas.Perubahan setiap individu merupakan modal dasar yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia dalam lingkungan masyarakat.













DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Meriam. 2007.,Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Indonesia : Jakarta
Hassan, Abdullah & Ainon Mohd. 20015.,Teori dan Teknik Ucapan berpengaruh Edisi kemas kini. Professional : Malaysia
Herminingsi, Herti. 2014., Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Perilaku Petani Tembakau di Kabupaten Jember. Agribisnis FMIPA UPBJJ : UT Jember. Vol : 15 file:///C:/Users/mama/Downloads/22-64-1-PB.pdf. 13;43
Simaremare, Lintong. 2013., Kunci Pembahagiaan dalam Pekerjaan. Mata Pena Group :  Jakarta
Semiun, yustinus. 2006., Teori Kepribadian & Teori Psikoanalitik Freud. Kanisius : Yogyakarta
Soekanto, Soerjono. 1892,.Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Umar, Husein. 2013., Riset Bisnis dilengkapi Contoh Proposal dan hasil Riset Manajemen dan
Akuntansi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta







Tidak ada komentar:

Posting Komentar