Tugas Softskill
Kali ini saya akan ngepost tugas
softskill tentang Analisis kasus Bullying, semoga bermanfaat buat kita
semua.Amin
Nama : Widya Djaati
Npm :
19513267
Kelas : 2PA06
SOAL
1. Analisi
fenomena di media social (bullying) terhadap seseorang. Contoh kasus baru itu
terhadap Presiden Jokowi. Dalam lingkup ilmu Psikologi, motif apa yang
sebenarnya yang ingin di capai dari
kegiatan tersebut. Pantaskah hukuman yang diberi sesuai dengan perilakunya ?
Jawab :
Nama kasus : Tukang Tusuk Sate Dipidana Pornografi Hina Jokowi
Korban : Presiden Joko Widodo & Megawati soekarno putri
Pelaku : Muhammad Arsyad Assegaf
BIODATA PELAKU
Nama : MUHAMMAD ARSYAD alias ARYSAD ASSEGAF alias IMEN
Ttl : Jakarta, 29 januari 1990
Agma : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat KTP : Jl.H.Jum RT.09 RW.01 Kel.Rambutan,kec.Ciracas, Jakarta Timur
Warga Ciracas, Jakarta Timur
yang ditangkap kemaren disebabkan dikarenakan diduga menghina Presiden Jokowi
adalah Muhammad Arsyad Assegaf dan menyangkal pasal pencemaran nama baik Jokowi
yang dikenakan penyidik Bareskrim Mabes Polri.
Sementara Mabel Polri tetap
menjerat Arsyad dengan pasal pencemaran nama baik lantaran mengunggah foto
seronok Presiden Jokowi dengan perempuan tanpa busana.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi
Khusus, Brigjend Pol Kamil Razak, menyatakan motif yang dilakukan MA masih
diselidiki pihaknya. “Motif pencemaran nama baik tersebut belum diakui oleh
tersangka, ” bebernya di kantor Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta Selatan, pada
hari rabu (29/10/2014).
Namun, penyidik kepolisian tetap
bersikeras bahwa, memang Arsyad dan juga keluarga sebagai tersangka yang
sengaja menyebar foto fitnah kepada Presiden Republik Indonesia Jokowi.
Kamil mengatakan bahwa, memang
keluarga MA, juga turut beserta melaksanakan penyebaran foto-foto tersebut yang
menghina Jokowi. ” Arsyad mempunyai keluarga
dengan sengaja melaksanakan penghinaan nama baik dan juga mengedarkan foto-foto
yang negatif itu, ” imbuhnya.
Kamil menyebutkan, dalam kasus
ini dikatakan tidak ada unsur cari wajah dari kepolisian. Kamil menganggap
seluruh kasus di tangan dengan sama tidak pandang bulu. “Tidak ada hal yang
berbeda dengan kasus yg lain. Kami juga ada kasus yang sama dan juga kita tangani,
” tambahnya. Seperti diketahui masyarakat, Muhammad Arsyad Assegaf, sebagai
buruh penjual sate di Ciracas diancam hukuman 12 tahun penjara akibat
menyebarkan foto-foto yang menghina Presiden RI Jokowi di akun sosial Facebook
miliknya..
ANALISIS
Facebook
adalah ruang publik yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk mengungkapkan
ekspresi atau sesuatu yang ia rasakan. Namun terkadang ketidaksadaran bahwa
dalam menggunakan jejaring sosial tersebut juga harus menjaga hak-hak orang
lain kerap menjerumuskan penggunanya bersikap berlebihan.
Salah
satunya adalah apa yang dilakukan remaja berinisial MA (24 tahun). Akibat
statusnya yang dinilai menghina Presiden RI Joko Widodo, dirinya diamankan oleh
petugas kepolisian dan ditahan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
Penahanan MA, warga Ciracas, Jakarta Timur, telah dilakukan sejak Kamis akhir
pekan lalu.
Tindakan
yang dilakukan MA adalah beberapa gambar yang didapatnya dari Internet tentang
rupa dan kata-kata bermuatan SARA terhadap Jokowi. Sebenarnya tindakan ini
dilakukan sebagaimana kebanyakan pengguna internet yang saat ini masih terjebak
situasi politik saat itu. Hanya saja ada salah satu pihak yang melaporkan
dirinya. Demikian ketarangan dari kuasa hukum MA, Irfan seperti dikutip dari
laman Tempo (28/10/2014).
Menurut
Irfan, MA melakukan hal itu karena tak paham bahwa perbuatannya berujung
penahanan. Apalagi, sehari-harinya, MA hanya bekerja sebagai tukang tusuk sate
di sekitar rumahnya. Saat ini konten-konten yang dinilai menghina Presiden
Jokowi sudah dihapusnya karena dirinya sendiri merasa ketakutan dengan apa yang
telah diperbuatnya.
Penangkapan
MA berawal pada Kamis pagi, 23 Oktober 2014. Empat laki-laki berpakaian sipil
mendatangi rumah MA. Mereka menanyakan beberapa hal, kemudian langsung menciduk
MA dan ke Mabes Polri. MA ditetapkan sebagai tersangka setelah mengikuti
pemeriksaan selama 24 jam.
Menurut saya dalam kasus tersbeut adalah pelaku yang bernama MA adalah korban dari pengguna facebook, dimana MA tidak dapat menyesuaikan keadaan nyata dan maya, MA tidak berpikir apa yang dilakukan nya di Facebook adalah berupa perusakan nama baik seseorang apalagi nama baik Presiden Terbaru kita Jokowi. Terkadang dunia maya membuat kita lupa akan segalanya, tanpa sadar telah terjerumus untuk berbuat bully kepada orang lain. Manfaat kanlah media social untuk kepentingan yang berguna buat diri sendir bukan buat kesenangan sesaat.
Menurut saya kalau dari
psikologi klinis pelaku terkena Gangguan Psikopat, karena dia membully seorang Presiden
dengan jenis Kelamin laki-laki, motifnya adalah untuk kesenangannya dan
memanipulasi foto menjadi foto telanjang. Disitu terlihat MA membullying Jokowi
dengan gambar porno, yang merupakan gangguan seksual yang terjadi pada MA. Para
psikopat bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi,
mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa rasa
bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka yang disebut
organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan
nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai ambisi dan keterampilan
memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, dan bonus
Psikopat tempat kerja akan
melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah yang mereka
inginkan. "Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha
sekeras- kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat
kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan
korbannya secara psikologis," ujarnya.
Setelah menjalani penangkapan, MA
mengalami depresi karena tidak menyangka akan terjadi seperti itu, kita ketahui
bahwa depresi adalah proses menuju frustasi dan stress, dimana orang-orang yang
seperti MA akan menglami stress, dalam pengertian stress adalah suatu keadaan
dimana beban yang dirasakan seorang tidak sepadan dengan kemampuan untuk
mengatasi beban itu, frustasi bersumber pada hambatan yang terjadi diluar diri,
maupun didalam diri seseorang.
Tanda dan Gejala Depresi
- Mood (suasana perasaan/raut muka) yang depresi, hampir setiap hari, yang diindikasikan baik secara subyektif maupun observasi oleh orang lain
- Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam segala hal, atau untuk hampir segala hal, aktivitas dalam keseharian, hampir setiap hari
- Menurunnya berat badan secara bermakna saat tidak sedang berdiet atau bertambahnya berat badan, atau menurun atau meningkatnya selera makan hampir setiap hari
- Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
- Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari
- Kelelahan atau hilangnya enersi hampir setiap hari
- Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang tidak serasi atau berlebihan (mungkin merupakan waham) hampir setiap hari
- Menurunnya kemampuan berpikir atau konsentrasi, atau ragu-ragu hampir setiap hari
- Pikiran tentang kematian yang rekuren, ide-ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana yang spesifik, atau keinginan bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
Gejala
di atas harus ada nyata selama tidak kurang dari 2 minggu dan telah mengganggu
fungsi pribadi dan sosial dari individu. Gejala tersebut di atas harus
diperhatikan tidak timbul akibat suatu kondisi penyakit tertentu atau pun
penggunaan zat.
Penyebab
depresi sampai saat ini tidak ada yang dapat memastikan. Salah satu yang pasti
adalah adanya keterlibatan dari ketidakseimbangan sistem monoamine di otak. Suatu sistem yang
mengatur kerja neurotransmitter di otak yang bernama Dopamin, Serotonin dan
NorEphinephrine.
Sampai
saat ini, hipotesis yang dikatakan salah satunya adalah terjadi penurunan kadar
dan kerja dari sistem serotonin di sistem itu. Itulah mengapa pasien depresi
diberikan obat antidepresan golongan SSRI atau Serotonin Selective Reuptake Inhibitor.
Masyarakat
awam sering mengatakan orang yang depresi adalah orang yang tidak bersyukur,
kurang imannya atau lemah jiwanya. Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang
berhasil membuktikan bahwa kalimat di atas benar. Kondisi depresi adalah sama
seperti penyakit medis lain merupakan akibat dari ketidakseimbangan sistem di
otak manusia.
Dalam
praktek saya, banyak menemui pasien-pasien yang begitu taat beragama, rajin ke
tempat ibadah namun kemudian menderita depresi karena ada faktor-faktor pemicu
dan kondisi medis tertentu. Pada saat pasien mengalami depresi juga seringkali
mereka merasa sulit untuk sembahyang dan berdoa. Kondisi ini memang sangat
wajar sehingga tidak perlu orang yang mengalami kondisi ini malah semakin
dicemooh atau dikatakan kurang imannya.
Dampak Buruk
Di
negara maju seperti Amerika Serikat, pemerintahnya sangat perhatian dengan
masalah kondisi gangguan jiwa bernama Depresi ini. Hal ini disebabkan karena
ketika orang menderita Depresi, produktifitasnya sangat turun sehingga tidak
mampu menghasilkan sesuatu yang sama seperti orang yang tidak mengalami
depresi.
Pada
kondisi medis umum juga depresi sangat berpengaruh. Jika seorang yang sakit
kronik yang kebetulan sangat rentan mengalami depresi maka kemungkinan untuk
harapan kesembuhannya juga sangat bergantung dari kondisi depresinya. Hal ini
lah yang belum banyak dipahami oleh masyarakat bahkan oleh para praktisi
kesehatan yang masih berpikir secara fisik biomedis.
Pengobatan Menyeluruh
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengobatan
pasien depresi harus menyeluruh bukan hanya satu sisi saja. Kita harus
memandang gangguan jiwa dari faktor BioPsikososial . Jadi suatu gangguan jiwa
bukan hanya disebabkan karena faktor biologi di otaknya saja tetapi juga
berhubungan dengan faktor psikologi terutama kepribadian dan pola asuh serta
faktor sosial.
Ketiga faktor tersebut perlu mendapatkan porsinya yang
sesuai dalam setiap pengobatan gangguan kesehatan jiwa. Semoga apa yang saya
berikan dalam kesempatan kali ini dapat berguna untuk kita semakin memahami
kondisi gangguan jiwa yang dinamakan Depresi. Salam Sehat Jiwa.
Mengenai hukuman 12 tahun penjara saya sangat setuju. Karena
disitu merusak nama baik Presiden sekaligus pemimipin kita yang akan terus
berjuang untuk Indonesia, untuk bersaing di era Internasional. Selain itu,menjadi
pelajaran juga buat kita semua untuk berpikir dulu sebelum bertindak dan
melalakukan sesuatu yang dampaknya berat buat diri sendiri. Hukuman tersebut juga menjadi pelajaran bagi
setiap individu untuk tidak semena-mena terhadap sesama, baik sahabat, teman,
pacar,orang tua maupun orang yang tidak dikenal. Apalagi mengutarakan kebencian
itu kepada media social. Yang otomatis bisa dilihat oleh publik,karena sesuatu
yang baik akan mendapatkan balasan dan respon yang baik juga dari public,
demikian juga hal yang buruk itu akan mendapatkan respond dan tanggapan yang
buruk juga oleh public. yah walaupun orang tua dari pelaku sudah menyampaikan
minta maaf nya kepada Presiden Jokowi, tetapi masa hukum harus tetap berlanjut
dan walaupun maaf diterima. Hukum bukan lah sesuatu yang bisa di bayar, sekedar
maaf, tapi Hukum harus diterapkan sesuai kejadian, masalah yang terjadi.
REFERENSI
BUKU
Markam,
Suprapti Slamet I.S Sumarmo. 2003.Pengantar Psikologi Klinis/suprapti Slamet
I.S. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)
INTERNET
2.
Jelaskan tentang fenomena addiction
yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dengan internet. Point 2
A.
Factor etiologi
B.
Jenis jenis adiksinya
Jawab :
Di kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dengan yang
namanya “internet”. Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara
internasional dan tersebar di seluruh dunia.
Biasanya internet digunakan untuk mempermudah kita dalam
mencari informasi yang kita butuhkan di kehidupan sehari-hari. Selain itu,
kadang internet digunakan sebagai teman kita untuk melepas kejenuhan yang
ditimbulkan oleh padatnya aktifitas yang kita lakukan setiap harinya. Contohnya
kita memanfaatkan internet untuk bermain game baik online maupun offline dan
kadang hal ini kita lakukan tidak hanya sekali saja tapi berulang kali dan bisa
menimbulkan kecanduan. Kecanduan internet atau yang biasa kita sebut dengan
Internet Addiction Disorder (IAD). Dan IAD yang sedang menjamur di kalangan
masyarakat adalah GAME ON-LINE.
“Ada
apa dengan game on-line??”
Game on-line sebagai salah satu jenis hiburan terbaru, yang
menyediakan fitur-fitur terbaru yang jumlahnya sangat beragam. Dan Semakin
Murahnya koneksi Internet membuat game online semakin menjamur di Indonesia
terutama dikota-kota besar. Pengguna game online ini pun sudah merambah di
berbagai kalangan usia (4thn-60thn+), gender ( 70%pria dan 30%wanita), dan
social ekonomi. Hal ini bisa dilihat jika kita mengunjungi suatu Warnet maka bisa diketahui bahwa
sebagian besar adalah pecandu game on-line. Meskipun ada sisi positif dari game
on-line, tetapi tanpa disadari banyak orang game on-line lebih banyak
memberikan pengaruh negative bagi para pecandunya. Baik secara fisik maupun
psikologi seseorang.
Banyak orang berasumsi bahwa game
on-line hanyalah sebuah hiburan atau pengisi waktu senggang saja, padahal tanpa
disadari itu akan merusak melalui banyak sisi.
Dan
Teori Sosial memandang hal ini merupakan suatu Fakta Sosial yang telah menjamur
di kalangan masyarakat tanpa banyak orang menyadari adanya perubahan-perubahan
baik dalam segi Komunikasi maupun interaksi social terhadapa lingkungan
masyarakat dimana individu tersebut berinteraksi dan bersosialisasi.
Teori Sosial
Kecanduan Game On-line jika dilihat
dari sudut pandang Teori Sosial hal ini merupakan suatu Fakta Sosial yang telah mengikat seseorang tanpa disadari oleh
individu tersebut. Dan hal ini telah merubah pola perilaku social maupun
interaksi social seseorang terhadap lingkungannya.
Secara Sosial hubungan dengan teman,
keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang.
Pergaulan hanya di game online, sehingga membuat para pecandu game online jadi
terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial
berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.
Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan
mainkan di game online. Hal ini sudah termasuk dalam perubahan perilaku social
seseorang yang terjangkit Internet Addiction Disorder (IAD).
Dan melalui penjelasan yang terjadi
pada Pecandu game on-line tersebut, dapat dijabarkan sesuai dengan salah satu
macam Fakta Sosial yang diberikan oleh Emile Durkheim. Yaitu termasuk dalam bentuk Non-Material. Karena
mengandung sesuatu yang ditangkap nyata (eksternal). Dan fakta ini bersifat
inter subjektif yang hanya muncul dari dalam kesadaran manusia (Opini).
Bentuk Non-material (sesuatu yang
dapat di tangkap nyata) dari pecandu game-online;
1. Menimbulkan adiksi (Kecanduan) yang
kuat
2. Mendorong melakukan hal hal negative
3. Berbicara kasar dan kotor
4. Terbengkalainya kegiatan di dunia
nyata
5. Perubahan pola makan dan istirahat
6. Pemborosan
7. Mengganggu kesehatan
Teori Komunikasi
Secara
umum teori Komunikasi jika dilihat pada intinya merupakan suatu proses
penyampaian pesan dari individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun
kelompok dengan kelompok.
Dari Fenomena Sosial mengenai Internet Addiction Disorder
(IAD), salah satunya adalah kecanduan Game-online. Maka pesan yang dapat
disampaikan adalah menyadarkan setiap individu ataupun masyarakat tentang
bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan dari Internet Addiction Disorder, dan
dalam hal ini adalah kecanduan game online dan mulai menyusun pola hidup yang
positif.
Jika disorot dari jenis-jenis teori
Komunikasi maka hal ini termasuk dalam teori Konvensional dan Interaksional.
Teori-teori ini berpandangan bahwa kehidupan social merupakan suatu
proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaan-kebiasaan
tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan symbol-simbol. Dari Teori
Konvensional dan Interaksional dapat diketahui adanya perubahan dalam suatu
proses interaksi dan perubahan terhadap kebiasaan- kebiasaan tertentu dalam
diri seorang pecandu game online.
Ex:
Seorang anaka/remaja yang merupakan sesorang siswa yang rajin,sopan dan
mempunyai pola hidup teratur. Tapi sejak ia mengikuti ajakan temannya untuk
bermain game dan ia mulai merasakan adanya kenikmatan tersendiri yang ia
dapatkan dari dari dunia maya, sesama gamers yang secara perlahan akan mengubah
pola kebiasaannya.
Dan
ini adalah awal dari perubahan terhadap interaksi dan terhadap
kebiasaan-kebiasaan dalam dirinya. Dan kebanyakan perubahan interaksi dan
kebiasaan tersebut memberikan nilai-nilai negative yang nyata.
Tanpa
di sadari perubahan yang akan terjadi yaitu; Mulai berbicara kasar dan kotor,
melihat situs-situs porno, aktifitas di dunia nyata terbengkalai, adanya
perubahan pola makan dan hidup sehat (Perubahan pola istirahat dan pola makan
sudah jamak terjadi pada gamers karena menurunnya kontrol diri. Waktu makan
menjadi tidak teratur dan mereka sering tidur pagi demi mendapat happy hour)~
internet murah pada malam-pagi hari.
·
Jenis-jenis adiksi
- Adiksi terhadap alkohol
- Adiksi terhadap obat-obatan. Mis : narkoba, ganja, dll
- Adiksi terhadap pergaulan. Mis : balap mobil, balap motor, merokok, dll
- Adiksi terhadap olahraga. Mis : golf, basket, renang, dll
- Adiksi terhadap belanja
- Adiksi terhadap berkhayal
- Adiksi terhadap bersandiwara
- Adiksi terhadap cinta. Mis : cinta pada diri sendiri
- Adiksi terhadap terhadap makanan. Mis : coklat
- Adiksi terhadap film dewasa. Mis : film porno
- Adiksi terhadap internet. Mis ; game online, social media, streaming
- Adiksi terhadap kerja
- Adiksi terhadap kopi
- Adiksi terhadap lem
- Adiksi terhadap gaya hidup. Mis : merokok, menyakiti diri sendiri
- Adiksi terhadap seks
- Dll
Apapun
jenisnya, perilaku kecanduan punya karakteristik tertentu, diantaranya:
- Pecandu selalu ingin mengkonsumsi atau melakukannya lagi dan lagi, meskipun tahu hal itu tidak berguna, merugikan diri sendiri, atau berbahaya.
- Menimbulkan perasaan kurang nyaman, cemas, gelisah, marah, murung, jengkel apabila pecandu tidak bisa mengkonsumsi atau melakukan kecanduannya.
- Pecandu menjadikan objek kecanduannya sebagai objek pelarian ketika ia mengalami emosi negatif seperti marah, kecewa, sedih, gagal, dsb.
- Pecandu umumnya pernah mencoba untuk menghentikan kecanduannya, tetapi karena tidak berhasil atau merasa tidak mungkin bisa berhenti, akhirnya pecandu menerima kecanduan itu sebagai bagian dari dirinya.
- Kecanduan dan kebiasaan buruk akan semakin parah apabila kecanduan atau kebiasaan buruk itu dilakukan semakin lama, semakin banyak diulang-ulang, dan semakin kuat lingkungan mendukungnya.
Dalam
kasus kecanduan narkoba, secara pribadi kami lebih meyakini bahwa yang lebih
kuat pengaruhnya adalah dorongan dari pikiran bawah sadar untuk terus
mengkonsumsi narkoba, dibanding dengan kebutuhan tubuh terhadap zat kimia dalam
narkoba.
Oleh
karena itu, upaya penyembuhan kecanduan narkoba dengan obat-obatan sering
kali mengalami kegagalan. Banyak penderita yang sudah sembuh namun suatu saat
kambuh dan kecanduan lagi. Kambuhnya pecandu narkoba bukan karena tubuhnya
secara biologis membutuhkan zat yang terkandung dalam narkoba, melainkan karena
pengaruh psikologis, baik dari dalam diri sendiri (sebagai pelampiasan emosi
negatif, dorongan pikiran bawah sadar), atau ketidakmampuan menolak ajakan dari
teman yang masih menggunakan narkoba. Gagalnya usaha untuk menyembuhkan
kecanduan sering kali menimbulkan keputusasaan baik pada diri pecandu maupun
keluarganya.
Sedangkan
kecanduan belanja, berjudi, game, dan internet merupakan kecanduan psikologis
yang murni disebabkan pengondisian, pengaruh lingkungan atau karena terbiasa
melakukan sesuatu berulang-ulang. Kecanduan rokok, minuman keras (alcoholic),
mengunyah permen karet, kecanduan minuman cola atau bersoda, dan kecanduan
makanan atau minuman lainnya sebenarnya juga merupakan kecanduan yang bersifat
psikologis.
Zat
kimia yang terkandung dalam rokok, minuman keras, permen, cola atau soda
mungkin memang punya pengaruh adiktif, tapi pengaruhnya terhadap tubuh
sangat-sangat kecil. Seandainya suatu saat pecandu tidak bisa mengkonsumsi
makanan atau minuman itu dalam waktu yang lama, maka hanya menimbulkan gejala
emosi seperti gelisah, rasa kurang nyaman, atau emosi negatif lain, tapi sama
sekali tidak membahayakan fisik. Berbeda dengan pecandu narkoba yang bisa mati
atau minimal sangat menderita secara fisik apabila tidak mendapatkan zat
adiktif yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa
kecanduan diatas tadi ada yang bisa dihentikan dengan hipnoterapi dalam waktu
cepat antara lain:
- Kecanduan Narkoba, apapun jenisnya. Bisa sembuh total asalkan pecandu benar-benar ingin menghilangkan kecanduannya.
- Kecanduan Alkohol – Alcoholic sering disebabkan karena masalah emosi yang tidak terselesaikan, kecemasan, rasa takut, stress, depresi dsb. Agar seseorang bisa sembuh dari kecanduan alkohol dan tidak kambuh lagi, maka perlu diselesaikan akar masalahnya.
- Kecanduan Obat Sakit Kepala, Obat Tidur, Obat Penenang atau obat-obatan lainnya – Setelah kami menangani klien yang kecanduan obat sakit kepala, kami baru membuktikan sendiri bahwa apa yang tertulis dalam buku-buku hipnoterapi bahwa kecanduan obat-obatan sering disebabkan oleh depresi, kecemasan, stress dan emosi negatif lainnya. Gejala sakit kepala yang sering kambuh merupakan psikosomatis, dan obat sakit kepala hanya menghilangkan sakit sementara.
- Ketagihan Belanja (shopaholic)
- Kecanduan Porno, Gambar Porno, Video Porno, Cerita Seks, Film Porno – Pikiran selalu tentang seks atau secara otomatis segala sesuatu dihubungkan dengan seks. Pecandu porno sangat besar jumlahnya, mungkin sebanding dengan jumlah pecandu rokok. Menurut para pakar internet, top ranking keyword atau kata kunci yang paling sering dicari di internet selalu adalah kata-kata bernuansa porno atau seks. Hal ini membuktikan banyaknya pecandu porno yang mencari kepuasan diri melalui internet. Menurut saya, mungkin untuk orang kecanduan seks ini dapat ditangani dengan cara memberi pengarahan kepada orang tersebut apa efek efek yang didapat dari adiksi yang ia jalani itu. Lebih tepatnya pada anak di usia remaja.
- Kecanduan Seks Bebas – Mencintai pasangan resmi, ingin setia, sayang pada keluarga, tapi disisi lain selalu tergoda untuk melakukan seks dengan orang lain, teman, orang yang baru dikenal, dan pelacur, atau ingin lepas dari pria/wanita selingkuhan anda. Hypnotherapy bisa menghapus rasa terikat dan ketergantungan terhadap seseorang dalam waktu cepat.
- Kecanduan Gossip – Tahu bahwa menggosip tidak ada gunanya, tapi tidak mampu menghentikannya. Selalu ingin tahu gosip-gosip selebritis, seolah-olah gosip selebritis adalah informasi yang sangat penting.
- Kecanduan Menonton Televisi, menonton sinetron, menonton berita kriminal, atau acara lainnya sampai-sampai mengabaikan pekerjaan yang lebih penting.
- Kecanduan Makanan Ringan, Kacang, Kerupuk, Wafer, Keripik Kentang, atau makanan ringan lainnya. Kecanduan ini memang tidak terlalu berbahaya, tapi merupakan salah satu penyebab kegemukan.
- Kecanduan Coklat – Kecanduan terhadap produk olahan berbahan dasar coklat, misalnya eskrim coklat, wafer coklat, dan kue coklat, juga menyebabkan obesitas.
- Kecanduan Minuman Ringan - Kopi, teh, soda, cola, sirup merek tertentu. Dalam kondisi sehat dan selama mengkonsumsi dalam jumlah yang wajar, maka tidak ada masalah serius walaupun Anda kecanduan minuman ringan tertentu. Masalah terjadi apabila Anda menderita diabetes (kencing manis) dan diharuskan untuk mengurangi konsumsi gula, termasuk yang terkandung dalam minuman ringan.
- Kecanduan Gula, permen atau makanan dan minuman yang manis – Sangat berbahaya karena selain menyebabkan kegemukan, juga memicu kencing manis.
- Kecanduan Teknologi - Selalu ingin membeli atau mengetahui produk-produk teknologi terbaru, semisal Laptop dan Hand Phone. Menghabiskan banyak uang untuk membeli produk berteknologi terbaru yang sebenarnya kurang bermanfaat. Apabila pecandu teknologi adalah orang yang tidak punya uang untuk membeli, maka dia selalu mencari informasi dan mengamati perkembangan teknologi melalui internet atau majalah. Hilangkan kecanduan anda, maka anda bisa menabung lebih banyak..!
- Kecanduan Komputer, Internet, Game, Chating – Biasanya penderita kecanduan jenis ini merasa “lebih hidup” apabila bermain dengan komputer atau internet, akan tetapi kemampuannya bergaul dalam masyarakat (kehidupan nyata) sangat kurang. Yang lebih parah, ada yang sampai anti-sosial, tidak peduli dengan orang lain, atau malah tidak percaya diri ketika harus bergaul dengan manusia sesungguhnya.
- Kecanduan Judi – Apakah Anda merasa sangat sulit berhenti berjudi meskipun selalu kalah dalam berjudi? Kalah penasaran, menang ketagihan? Selalu “terpanggil” untuk berjudi ketika memegang uang, meskipun bukan uangnya sendiri. Rela berbohong, berhutang, menjual barang-barang berharga milik keluarga untuk berjudi.
- Kecanduan Kerja (workaholic) – Bekerja terlalu keras dan tak kenal waktu, terobsesi dengan hasil yang lebih besar, takut menjadi miskin, tidak merasakan puas ketika mendapatkan uang, tidak bisa berhenti memikirkan masalah pekerjaan, mengabaikan keluarga dan kehidupan sosial, selalu mementingkan pekerjaan padahal penghasilannya sudah cukup besar meskipun dirinya bekerja biasa-biasa saja.
- Kecanduan Baca Novel, cerita seks, baca komik, dan bahan bacaan lainnya yang menimbulkan imajinasi. Menarik diri dari kehidupan sosial, tidak punya kehidupan sosial, sedikit teman, dan lebih menikmati “hidup dalam dunia cerita dan imajinasi”.
B.
Factor-faktor etiologi
Etiologi
adalah membahas tentang penyebab, dan faktor-faktor etiologi adalah
faktor-faktor penyebab bagi pengguna internet yang kecanduan. Namun itu tidak
terjadi secara begitu saja, melainkan ada sebab-sebab yang menyertainya, karena
suatu perilaku kecanduan terjadi oleh periode waktu-waktu tertentu sebagai hasi
interaksisosial dan adanya perilaku menyimpang.
- Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral adalah emosional,
fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh persepsi
mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka dengan cara
karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman sendiri.
Young menyatakan kecanduan
teknologi sebagai bagian dari kecanduan perilaku seseorang. Kecanduan internet
menampilkan komponen inti dari kecanduan (kedudukan kentara, mood modifikasi,
toleransi, penarikan, konflik dan kambuh). Dari perspektif ini, si pecandu
menganggap internet sebagai suatu hal yang penting bagi hidupnya, dia juga
merasa lebih relax saat berhubungan dengan orang lain melalui dunia maya dan
dihinggapi perasaan cemas berlebih saat internet offline.
Menurut Davis si pecandu mengalami depresi sehingga ia hanya bisa
meluapkannya melalui penggunaan internet yang berlebih, mengembangkan sikap
toleransi pada internet karena dia menggunakan internet untuk mencapai suatu
kepuasan, mengalami penarikan diri dari lingkungan sosial, mengalami
penderitaan saat terjadinya konflik dengan orang lain karena aktivitas, dan
sering online juga adalah tanda-tanda dari kecanduan. Model ini telah
diterapkan pada orang yang mengalami gangguan perilaku seksual, konsumsi
makanan, dan perjudian via online.
Cognitive-behavioral
Model adalah suatu terapi yang digunakan oleh para psikolog terhadap si
pecandu. Terapi ini cukup efektif untuk menyembuhkan kasus kecanduan judi
online dan penyalah gunaan zat. Jadi, si pecandu dilatih untuk memantau pikiran
dan mengidentifikasikan afektif mereka. Pemicu situasi lalu dihubungkan dengan
perilaku mereka saat menggunakan internet. Mereka dilatih untuk mengontrol
keseringan online dan menghidupkan segala aktivitas saat offline dari internet.
Aktivitas kehidupan yang tidak melibatkan internet dapat mencegah kekambuhan
dan meningkatkan kualitas kehidupan offline mereka. Walau demikian memang tidak
bisa dipungkiri bahwa komputer dan internet kini tidak bisa terpisahkan dari
kegiatan sehari-hari manusia. Oleh karena itu harus ada kesepakatan dalam
mengontrol penggunaannya agar tidak sampai menimbulkan rasa kecanduan.
·
Neuropsychological
Neuropsychology
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan
dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu
Neuropsychology ialah
suatu kemunduran perilaku akibat adanya kerusakan otak. Dan neuropsychological
model ialah seorang individu akan diklasifikasikan sebagai pecandu internet
jika ia memenuhi dari 3 kondisi berikut, (1) ia akan merasa akan lebih mudah
mencapai aktualisasi diri secara online daripada di kehidupan nyata, (2)
merasakan pengalaman dysporia dan depresi setiap kali akses ke internet yang rusak
atau mengalami gangguan dan yang (3) ialah orang tersebut akan mencoba secara
diam-diam menggunakan internet dari anggota keluarga atau sekitarnya.
Jadi
bisa kita telaah dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas. Inti
dari pembahasan kali ini ialah adanya dampak negatif dalam penggunaan internet
berdasarkan faktor etiologi atau faktor penyebab dengan neuropsychological
model. Dimana yang menjadi penyebab disini ialah karena sudah terbiasa
menggunakan internet untuk apapun / kebiasaan, sehingga si pengguna tidak bisa
lepas dari internet. Dan akhirnya mengakibatkan si pengguna mengalami perubahan
perilaku dari yang selalu berinteraksi dengan orang sekitar secara nyata
menjadi hanya mau berinteraksi dengan orang-orang di dunia maya. Atau menjadi tidak
peduli lagi dengan keadaan sekitar karena sudah terlalu asyik dengan dunianya
sendiri di dalam internet, apabila orang tersebut sudah mengalami kecanduan
internet yang sangat parah.
Contoh-contoh
akibat tersebut timbul tidaklah lain karena hanya asyik menggunakan internet
saja. Melainkan dari kebiasaannya tersebut akhirnya didalam otak / syarafnya
mengalami gangguan atau kerusakan. Dari kebiasaan tersebut, maka otak dan
syarafnya hanya dapat terfokus pada hal-hal internet saja. Tidak ada yang
hal-hal lain yang dapat dipikirkan oleh otaknya, jika orang tersebut
benar-benar mengalami kecanduan level atas.
Itulah
sekilas mengenai dampak negatif penggunaan internet berdasarkan faktor etiologi
dengan neuropsychological model. Sang pengguna bisa menjadi anti sosial (ansos)
karena sudah terlalu asyik dan nyaman dengan internetnya, menjadi tidak peduli
akan lingkungan sekitarnya yang nyata, ataupun menjadi pendiam / tertutup di
dunia nyata tapi aktif dan selalu bersuara di dunia maya. Dan masih banyak lagi
dampak-dampak lainnya yang tidak bisa dijelaskan satu per satu.
REFERENSI