Memotivasi Diri dan Orang Lain

MEMOTIVASI DIRI DAN ORANG LAIN

Menurut David C.McCleland (1976),

Hakekat motivasi merupakan daya dorong yang mempengaruhi setiap orang. Daya dorong itu bisa dating dari dalam maupun dari luar diri seseorang. ”A motive is the redintegration by a cue of a change in an affective situation.” Bahwa, (motif adalah memperbaharui seseorang yang belum berpengetahuan dengan cara memberi petunjuk untuk mengubah dirinya ke dalam situasi afektif). Yang dimaksud dengan motive adalah suatu yang mengakibatkan sikap atau kondisi yang akan mengantarkan manusia untuk melakukan tindakan tertentu.

Kenneth N Wexley and gray A Yuki (1977)

Bahwa motivasi adalah suatu proses dimana tingkah laku bertindak dengan semangat dan terkendali. Dalam mental “Mentall-help, motivation-pshchological Self-help” dijelaskan bahwa, “Motivation is trying to reach our goals.” Bahwa, motivasi menumbuhkan usaha untuk mencapai tujuan-tujuan kita.

Disamping itu ada sebagian orang terdorong untuk melakukan pekerjaan karena factor kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari maupun yang tidak disadari, baik kebutuhan fisik maupun non fisik. Motivasi merupakan proses yang berawal pada kekurangan atau kebutuhan psikologi, mobilasi atau dorongan itu diarahkan pada suatu tujuan atau rangsangan. Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi terletak pada pemahaman dan hubungan antara kebutuhan, dorongan dan semangat.

Selanjutnya bila kita tinjau dalam hidup, kita akan memberi tekanan banyak atau sebagian dari tujuan itu, misalnya hidup lebih tenang, lebih senang, lebih sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala stress atau emosional. Tujuan-tujuan yang positif biasanya lebih dapat memotivasi seseorang dari pada tujuan-tujuann yang negative.

Orang yang berorientasi pada kemampuan yang dimilikinya (mastery oriented people) menyadari bahwa kesuksesan yang ia raih tergantung pada keterampilan yang dimilikinya, lebih berorientasi pada kemandirian yang di milikinya, bekerja keras dalam setiap penampilannya dan lebih tertarik pada aktivitas-aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan yang di harapkan. Agar motivasi yang dimiliki itu lebih efektif, harus difokuskan pada tugas-tugas yang dianggap penting serta mendukung yang tercapainya tujuan yang diharapkan.

Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan factor pendorong yang akan mempengaruhi manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginan yang akan dituju. Factor pendorong tersebut bisa dating dari dalam (factor intrinsic) maupun dari luar (factor ekstrinsik) diri manusia itu sendiri.

KATA-KATA MOTIVASI SUPER

Motivasi adalah sesuatu yang membuat Anda memulai, kebiasaan adalah sesuatu yang membuat Anda melanjutkan.(Jim Ryan)

orang yang sukses tidak takut pada kritik, sebaliknya orang yang anti kritik adalah orang yang picik.(Andy Stevenio)”

“orang jenius melihat apa yang dilihat orang lain dan berfikir apa yang tidak difikirkan orang lain. (Albert Saunt Gyorgi)”

“sukses tidak di ukur dari posisi yang berhasil dicapai seseorang dalam hidupnya tapi dari hambatan-hambatan yang dihadapinya”.(Booker T.Washington)

“bukanlah apa yang menimpa dirimu yang akan mentukan sejauh mana kamu akan melangkah tetapi bagaimana kamu mengatasi apa yang terjadi pada dirimu”. (Zig Ziglar)

“orang berprestasi jarang diam saja dan menunggu segalanya terjadi menimpa mereka tetapi mereka berbuat dan menjadikan segalanya terjadi. (Elinor Smith)

“Imajinasi lebih penting dari pengetahuan. (Albert Einstein)

“keunggulan adalah melakukan hal biasa dengan cara yang tidak biasa. (Booker T Washington

Cara paling efektif mencapai masa depan yang cerah adalah dengan menghadapi masa kini secara berani dan konstruksif.( Rollo May)

Frustasi, menyerang orang lain, merasa terancam, merasa kesepian,merasa ragu-ragu, berkecil hati dan merasa kosong, semua itu adalah bagian dari mekanisme kegagalan, semua itu adalah musuh yang sebenarnya. ( Maxwell Mets)

Bila anda berpikir Anda bisa, maka anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar, karena ketika itu seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Orang yang paling tidak bahagia ialah orang yang takut pada perubahan. (Mignon Melaughlin).

Karya yang membahagiakan tidak pernah lahir dari tangan orang yang merasa sedih.( Albert Einstein).

Siapapun diri kita biarkanlah orang lain yang menilai dan penilaian mereka selalu benar karena mereka lebih jelas. Melihat kita dibandingkan diri kita sendiri.( Andy Stevenio)

Hukum dalam hidup adalah perubahan. Dan bagi yang hanya melihat kemasa lalu atau sekarang akan dipastikan kehilangan masa depan mereka.(John F.Keneddy)

Menjaulah dari orang yang merendahkan ambisimu. Orang kecil selalu melakukan itu, tetapi orang besar membuatmu besar.(Mark Twain)

Salah satu aib manusia terbesar adalah dia tidak mengetahui berbagai kekurangan dirinya, hingga diapun tidak mengetahui kebaikan orang lain.(Ibnu Al Muqaffa)

Jangan dunia menggenggam mu denga kesulitan-kesulitannya, tetapi letakkan dunia itu dalam genggaman tanganmu agar kau dapat mengguncangkan sesuka hatimu. (Al Ghazzali)

Lebih baik menjadi orang bodoh yang tidak mengerti apa-apa. Daripada orang terpelajar yang tidak tahu jalan. Karena orang bodoh kehilangan jalan dengan perbuatannya. Sementara orang terpelajar jatuh kedalam sumur dengan kedua mata terbuka.(sa’di Shirazi)

Jika Allah menahan pemberian-Nya padamu, maka pahamilah bahwa itu adalah suatu (kemuliaan) untuk mu selama kau pertahankan keislaman dan keimananmu, hingga segenap apa yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi karunia pula kepadamu, sehingga apa yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi karunia pula kepadamu. (Ibnu Athaillah)

Berkhianat adalah sikap yang sangat tercela. Sesulit apapun keadaan kita, jangan pernah berkhianat. (MQ)

Orang yang tidak pernah menggunakan imajinasinya laksana burung tanpa sayap. (Mohammad Ali)

Barang siapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, merugilah dia. Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, dia celaka. Dan beruntunglah bila hari ini lebih baik dari kemarin.

REFERENSI

Arya.Surya Nansya.2010.Kata Kata Motivasi Super.Suka Buku.Jagakarsa : Jakarta