Minggu ke-6
Teori Kepribadian Sehat
Erich Fromm
Asumsi dasar teori Fromm adalah bahwa kepribadian
individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia. “diskusi
mengenai keadaan manusia harus mendahulukan fakta bahwa kepribadian, dan
psikologi harus didasari oleh konsep antropologis-filosofis akan keberadaan
manusia”. (Fromm, 1947.hlm.45)
Biografi
Erich fromm, seorang ahli psikologi, filsafat dan
sosiologi, dilahirkan pada 23 maret 1900 difranfurt Main jerman. Ayahnya
seorang pengusaha berkebangsaan yahudi, ibunya mengurus rumah tangga yang
berkebangsaan sama dengan ayahnya, fromm adalah anak tunggal sejak kecil ia
tertarik dengan cerita-cerita penyelamatan seperti adam dan hawa, Abraham dan
sebagainya
Erick Fromm berpendapat bahwa kepribadian adalah
produk kebudayaan. Kesehatan jiwa adalah bagaimana masyarakat menyesuaikan diri
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan sebaliknya.faktor
kuncinya adalah bagaimana masyarakat memuaskan kebutuha-kebutuhan manusia.
Dikatakan oleh fromm, bukan menurut kodratnya
manusia muncul sebagai akibat evolusi dari binatang.yang
hakiki dalam eksistensi manusia adalah kenyataan bahwa ia muncul dari kerajaan
binatang, dari adaptasi naluri,bahwa ia telah mengatasi alam, meskipun ia tidak
pernah meninggalkannya.akan tetapi, ada
perbedaan antara manusia dan binatang. Ini terletak pada kemampuan manusia akan
kesadaran diri,pikiran,dan daya khayalnya.
1.
Pengertian
dasar teori Fromm
Erich
Fromm, seperti Alfred Adler dan Karen Horney, berpendapat bahwa kita
tidak hanya dipengaruhi dan dibentuk oleh kekuatan naluri biologis kita,
seperti yang dikemukakan oleh Fromm. Oleh karena itu, Fromm mengemukakan bahwa
kepribadian dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya .
Penekanan Fromm pada faktor sosial dari
kepribadian lebih luas daripada Adler dan Horney. Kita bisa katakan bahwa Fromm
mencakup pandangan yang lebih luas pada perkembangan kepribadian daripada
teori–teori lainnya, hal ini disebabkan oleh mengutamakan aspek sejarah. Dia
menjelaskan bahwa kita dapat menemukan kejadian–kejadian sejarah pada akar dari
kesepian, keterasingan dan terabainya seseorang. Untuk menemukan tujuan dalam
hidup, kita perlu menghilangkan perasaan–perasaan terasing dan mengembangkan
perasaan saling memiliki. Sebaliknya, meningkatnya kebebasan yang kita dapatkan
dapat meningkatkan kesendirian dan keterasingan kita. Terlalu banyak kebebasan
bisa menjadi sebuah jebakan sehingga menyebabkan kondisi yang tidak baik, yang
mana sebaiknya kita cegah.
Kepribadian sehat menurut Eric Fromm
adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan
perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika
masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota
tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat . Karena pada dasarnya
manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah
melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan
menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia
adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan
untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami
kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal
yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat
secara mental menurut Eric fromm .
2.
Kepribadian
yang sehat menurut Fromm
Dalam formulasi proses perkembangan
individu, fromm memusatkan pada kondisi social dan cultural unik yang
mempengaruhi proses perkembangan karakter dan pemuasan kebutuhan dasar serta
eksistensi manusia.ini berbeda dari freud yang menekankan factor biologi. Fromm
tertarik pada aspek cultural.fromm menyebut kepribadian yang sehat adalah yang
berorientasi produktif dan yang tidak sehat adalah yang berorientasi non
produktif.
·
Orientasi Produktif
Tipe
karakter yang mengutamakan kehidupan (Biophilous
Character Type). Dalam pandanga fromm, orang tipe ini mencintai
kehidupan dan ingin membentuk atau mempengaruhi orang lain dengan cinta,dengan
akal dan contoh.Fromm percaya bahwa tipe ini hanya dapat menggunakan kekuatan
atau kekuasaan jika mereka bebas dan independen dari control orang lain.tipe
ini mampu menciptakan cinta yang dewasa. Berikut ini adalah aspek-aspek
kepribadian yang sehat dengan orientasi produktif menurut fromm.
Cinta yang produktif.
Menurut
Fromm cinta yang produktif merupakan suatu hubungan manusia yang bebas dan
sederajat dimana patner-patner dapat mempertahankan individualitas mereka..cinta
yang produktif menyangkut empat sifat yaitu: perhatian,tanggung jawab, respek
dan pengetahuan. Mencintai berarti bersungguh-sungguh memperhatikan
kesejahteraan mereka, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka. Cinta
yang produktif merupakan suatu kegiatan bukan suatu nafsu.cinta produktif ini
tidak terbatas pada cinta erotis, tetapi mungkin cinta persaudaraan atau cinta
keibuan.
Pikiran yang produktif
From
mengemukakan bahwa pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan dan
objektifitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap
objek pikiran. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan
mempelajarinya, bukan pada kepingan-kepingan dan potongan-potongan gejala yang
terpisah.
Kebahagiaan
From
menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dan hasil
kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif.kebahagiaan bukan
semata-mata suatu perasaan atau keadaan yang menyenangkan, melainkan juga suatu
kondisi yang meningkatkat seluruh organism menghasilkan perubahan gaya hidup,
kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi seseorang.
Suara Hati,
Menurut
Fromm suara hati merupakan sendi yang penting dalam menggerakkan manusia
menurut orientasi produktif. Fromm membedakan suara hati dalam dua tipe, yaitu
suara hati otoriter dan suara hati humanistis.
· Orientasi Non-Produktif
Fromm membagi orientasi non–produktif ke dalam 5 tipe manusia, yaitu:
a) Tipe Karakter
Menerima (Receptive Character Type)
Orang
yang memiliki sifat yang mengharapkan untuk mendapat apa saja yang mereka
inginkan yaitu dicintai, pengetahuan atau kesenangan. Orang seperti
ini sangat tergantung pada orang lain dan merasa tidak berdaya ketika ditinggal
sendiri. Mereka merasa tak mampu melakukan hal–hal yang kecil tanpa adanya
bantuan dari luar dirinya. Adanya suatu kesamaan antara sifat penerima ini
dengan tipe kepribadian mengalah (compliant) yang digagaskan oleh
Horney, orang yang digambarkan seperti yang selalu bergerak menuju ke orang lain.
Masyarakat yang membantu tipe karakter penerima ini adalah masyarakat yang
mempraktekkan eksploitasi (pemaanfaatan) kepada kelompok lainnya.
b) Tipe Karakter
Eksploitatif (Exploitative Character Type)
Dalam
penyesuaian pemanfaatan, seseorang juga diarahkan kepada orang lain untuk
hal–hal yang diinginkan. Oleh sebab itu, daripada mengharapkan orang lain,
orang–orang tipe ini lebih cenderung untuk mengambil baik dengan cara pemaksaan
maupun dengan cara kecerdikan. Kalau sesuatu diberikan kepada mereka, mereka
memandangnya seperti tidak berharga. Bagi orang yang berkepribadian seperti
ini, apa yang dicuri atau yang pantas memiliki nilai yang lebih besar dibanding
dengan sesuatu yang diberikan secara cuma–cuma. Tipe eksploitatif ini sama
dengan yang digagaskan oleh Freud dan tipe yang digagaskan oleh Horney.
c) Tipe Karakter
Penimbun (Hoarding Character Type).
Seseorang
mengarahkan keamanan dari apa yang ia dapat selamatkan atau dapat ia timbun
(simpan). Perilaku yang kikir ini berlaku tidak hanya untuk uang dan
barang–barang material, tetapi juga emosi dan juga pemikiran. Orang–orang
seperti ini membangun dinding di sekelilingnya dan duduk dikelilingi oleh semua
yang telah ia kumpulkan, menjaganya dari gangguan–gangguan dari luar dan
membiarkan sesedikit mungkin yang keluar. Suatu kesamaan muncul disini dengan
kepribadian penyimpangan anal yang digagaskan oleh Freud dan tipe terpisah
(menghindar dari orang) yang digagaskan oleh Horney. Fromm menyarankan bahwa
penyesuaian penimbunan atau penyimpanan ini biasa terjadi pada abad ke–18 dan
ke-19 di negara–negara yang mempunyai stabilitas ekonomi kelas menengah yang
dilambangkan oleh tata susila Protestan untuk praktek-praktek, konservatisme
dan bisnis sederhana.
d) Tipe Karakter Pasar
(Marketing Character Type)
Fromm
mengatakan orientasi ini hanya berkembang pada masyarakat industri. Dalam
masyarakat yang demikian, orang belajar untuk memperlakukan diri mereka sendiri
dan orang lain seperti komoditi atau barang dengan suatu nilai tukar tertentu
dalam satu interaksi paralel dalam ekonomi yang semu.
Akhirnya orang
dengan orientasi pasar hanya memiliki sedikit ketertarikan dengan kesejahteraan
orang lain. Orang lain diperlakukan sebagai objek untuk dimanfaatkan untuk mencapai tujuan mereka. Sebagai konsekuensinya, hubungan
pasar secara umum dicirikan dengan keseragaman.
3. Ciri
ciri kepribadian sehat menurut Fromm
Salah satu
ciri pribadi yang sehat menurut Fromm, yaitu adanya kemampuan untuk hidup dalam
masyarakat sosial. Masyarakat sangat berperan penting dalam pembentukan
kepribadian. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah
masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.
Ada lima
watak sosial dalam masyarakat, yaitu :
1. Penerimaan ( receptive )
2. Penimbunan ( hoarding )
3. Penjualan/pemasaran ( marketing )
4. Penghisapan/pemerasan ( exploitative
5. Produktif ( productive )
Dari
kelima watak sosial ini yang benar – benar tepat dan sehat hanyalah watak
produktif karena watak produktif didorong oleh cinta dan akal budi dan dapat
membantu perkembangan dan pertumbuhan pribadi dan masyarakat.
Masyarakat
yang baik itu perlu ditopang dengan cinta. Oleh karena itu, Fromm menyebutkan 5
tipe yang berbeda tentang cinta, yaitu :
1. Cinta persaudaraan
2. Cinta keibuan
3. Cinta erotic
4. Cinta diri
5. Cinta illahi
Menurut
Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup hidup di masyarakat
sosial yang ditandai dengan hubungan – hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh
solidaritas penuh cinta dan saling tidak merusak atau menyingkirkan. Dengan
demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
1. Mampu mengembangkan hidupnya sebagai
makhluk sosial di dalam masyarakat.
2. Mampu mencintai dan dicintai
3. Mampu mempercayai dan dipercayai
tanpa memanipulasi kepercayaan tersebut.
4. Mampu hidup bersolidaritas dengan
orang lain tanpa syarat.
5. Mampu menjaga jarak antar dirinya
dengan masyarakat tanpa merusaknya
6. Memiliki watak sosial yang produktif
REFERENSI
Buku
Feist, Jest dan J,
Feist Gregory. 2014. Teori Kepribadian
Sehat. Salemba Humanika: Jakarta
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar